Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia. Menurut Chatib, bila pemerintah terlalu fokus menjaga CAD, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan hanya berada di kisaran 5%.
"Bila kita selalu fokus di CAD, ekonomi kita akan selalu stuck di 5%," ujar Chatib, Selasa (20/8).
Baca Juga: Menurut Bank Indonesia, Ini Dua Dampak Ancaman Resesi AS bagi Indonesia
Menurut Chatib, masih ada negara berkembang yang turut mengalami CAD tetapi tak mengalami masalah. Pasalnya, CAD tersebut timbul karena yang diimpor merupakan barang modal. Sementara, barang modal dibutuhkan untuk investasi yang juga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut Chatib mengatakan, CAD pun bukan jadi masalah selama pembiayaannya dilakukan dengan investasi langsung atau foreign direct investment (FDI).
"Kalau CAD dibiayai oleh FDI, itu capital-nya tidak bisa pulang. Orang asing masuk di sini, dia bangun jalan di sini, aspalnya kan tidak bisa pulang kalau ada shock. Tetapi kalau itu di finance dan portofolio tiap kali ada shock orang pindahkan uangnya," tutur Chatib.
Baca Juga: LPEM UI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 5,1%-5,2% tahun ini
Untuk mendorong FDI masuk ke Indonesia, Chatib berpendapat pemerintah perlu merealisasikan wacananya yakni mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tidak menghambat investasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News