Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pemerintah dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 menetapkan proyeksi Pertumbuhan Ekonomi tahun ini sebesar 5,2%. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ekonomi sepanjang 2017 kemungkinan akan tumbuh 5,17%.
Advisory Board Chairman Mandiri Institute Chatib Basri mengatakan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya bisa mencapai 5,1%. Menurut dia, hal ini akan ditolong oleh naiknya harga komoditas.
“Pertumbuhan ekonomi 5%-5,1%. Yang dominan dari faktor konsumsi, tetapi tertolong dari harga komoditas. Karena juga didorong karena ekspor yang naik. Mudah-mudahan bisa mencapai seperti target 5,2% tapi saya kira hanya bisa mencapai 5,1%,” kata Chatib di Jakarta, Selasa (26/9).
Dari sisi konsumsi sendiri menurut dia masih perlu ditingkatkan lagi. Pasalnya, daya beli cenderung tumbuh stagnan.
Oleh karena itu, menurutnya, cara yang efektif untuk mendorong daya beli adalah memberi bantuan uang tunai kepada masyarakat menengah ke bawah. Selama ini, masyarakat menengah ke bawah jarang yang memiliki tabungan sehingga apabila diberikan bantuan berupa uang tunai, maka uang itu akan digunakan untuk belanja.
"Ya kasih uang. PKH kan mau dinaikkan dari 6 jadi 10. Tapi 10 juta rumah tangga itu terlalu kecil. Kalau waktu dulu kita kasih cash transfer itu ke 20 juta rumah tangga. Kalau kali 4 saja itu sudah 80 juta orang. Kalau PKH bisa dinaikkan ke 20 juta maka impact-nya akan signifikan. Kalau dari 6 ke 10 itu tidak akan besar,” jelasnya
Nah, apabila masyarakat belanja, maka tercipta permintaan Dengan adanya permintaan, maka sektor riil akan ekspansi, “Kalau perusahaan expand maka akan pinjam uang. Maka ekonomi akan jalan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News