kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Cerita tentang Ma'ruf Amin yang mengunjungi korban tsunami Banten


Rabu, 26 Desember 2018 / 07:46 WIB
Cerita tentang Ma'ruf Amin yang mengunjungi korban tsunami Banten
ILUSTRASI. MARUF AMIN


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PANDEGLANG.  Suasana kediaman calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo nomor 12 sudah ramai sejak setelah subuh pada Selasa (25/12).

Mobil-mobil diparkir berbaris di depan rumahnya. Orang keluar masuk rumah sambil membawa kardus dan karung. Pagi itu, Ma'ruf beserta timnya akan berangkat ke Pandeglang, Banten untuk bertemu korban tsunami Selat Sunda.

Sebagai orang Banten, kedatangan Ma'ruf kali ini memiliki kesan mendalam. Sebab, bencana terjadi di wilayah yang punya kedekatan batin terhadap dia. "Kami merasa prihatin, merasa ikut bersedih. Mereka adalah keluarga kami karena itu kami akan ke sana supaya tidak hanya melihat dari jauh, kami juga ingin berbicara, berbincang, dan berbagi rasa," ujar Ma'ruf di depan rumahnya. Ma'ruf membawa berbagai macam bantuan seperti beras, sarung, dan tenda. Dia juga dititipi obat-obatan dari perusahaan Kimia Farma untuk diberikan kepada para korban.

Sekitar pukul 07.00 WIB, Ma'ruf berangkat ke Pandenglang dengan ditemani sang istri, Wury Estu Handayani. Tujuan pertama mereka adalah Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Pandeglang. RSUD tersebut memang menjadi salah satu tempat dirawatnya korban yang selamat.

Sudah sekitar tiga hari sejak bencana datang. Wajah-wajah korban yang dijenguk Ma'ruf sudah lebih tenang. Sambil menahan sakit, mereka menceritakan pengalaman pahit ketika air tsunami berada di depan mata mereka.

"Tiba-tiba saja mati lampu, pas saya buka pintu kira-kira air 6 meter ada di depan. Saya langsung terseret. Sampai akhirnya ada pagar, saya pegangan itu," ujar salah satu korban selamat, Rokim, kepada Ma'ruf.

Ada sekitar 10 orang pasien yang dijenguk Ma'ruf. Di antara mereka, ada korban yang berasal dari Jakarta dan ada juga merupakan warga lokal. (Jessi Carina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Doa Ma'ruf Amin dan Wajah-wajah Tegar Korban Tsunami Selat Sunda "

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×