kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Century beri kredit pada orang terdekat Robert


Senin, 28 April 2014 / 15:08 WIB
Century beri kredit pada orang terdekat Robert
ILUSTRASI. TAJUK - Khomarul Hidayat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Direktur Utama Bank BTN Maryono mengakui, ketika dirinya terpilih sebagai Direktur Utama Bank Century tahun 2008, bank tersebut berkualitas rendah dan terlilit berbagai permasalahan. Permasalahan yang melilit antara lain, pemberian kredit yang dilakukan tidak sesuai persyaratan pada orang dekat pemegang saham Bank Century, Robert Tantular.

Hal tersebut diungkaokan Maryono saat bersaksi dalam persidangan kasus Bank Century, di Pengadikan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor),  Jakarta, Senin (28/4).

"Pemberian kredit yang besar-besar, jaminannya kurang, tidak ada risk management dan diambil oleh satu kekuasaan direksi sehingga sebagian besar kredit diberikan ke orang-orangnya Robert Tantular dan kenyataannya itu macet," kata Maryono.

Maryono juga menyebut bahwa biaya operasional Bank Century yang sangat besar lantaran adanya biaya fiktif  yang tidak terealisasi, seperti biaya iklan dan biaya renovasi. Bahkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan timnya ditemukan juga penggelapan (fraud) uang sebsar US$ 18 juta yang dilakukan oleh kakak Robert Tantular, Dewi Tantular.

Terkait hal ini, Maryono mengaku dirinya ditunjuk oleh Agus Martowardojo yang kala itu menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri sebagai Direktur Utama Bank Century. Maryono mengakui ia ditugaskan Agus untuk memimpin Bank Century setelah bank tersebut dinyatakan gagal berdampak sistemik dan telah diambil alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Padahal kata Maryono, kala itu dirinya tidak tahu-menahu nama dan lokasi bank yang harus dipimpinnya, yakni Bank Century. Sampai akhirnya dia mengetahui permasalahan Bank Century setelah dipertemukan dengan Deputi Gubernur Bidang Pengawasan Bank Indonesia Siti Fadjriah. Menurut Maryono, ia ditugaskan untuk diselamatkan dan disehatkan ketika Bank Century kembali beroperasi setelah diambil alih LPS dan berganti nama menjadi Bank Mutiara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×