kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Century beri kredit pada orang terdekat Robert


Senin, 28 April 2014 / 15:08 WIB
Century beri kredit pada orang terdekat Robert
ILUSTRASI. TAJUK - Khomarul Hidayat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Direktur Utama Bank BTN Maryono mengakui, ketika dirinya terpilih sebagai Direktur Utama Bank Century tahun 2008, bank tersebut berkualitas rendah dan terlilit berbagai permasalahan. Permasalahan yang melilit antara lain, pemberian kredit yang dilakukan tidak sesuai persyaratan pada orang dekat pemegang saham Bank Century, Robert Tantular.

Hal tersebut diungkaokan Maryono saat bersaksi dalam persidangan kasus Bank Century, di Pengadikan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor),  Jakarta, Senin (28/4).

"Pemberian kredit yang besar-besar, jaminannya kurang, tidak ada risk management dan diambil oleh satu kekuasaan direksi sehingga sebagian besar kredit diberikan ke orang-orangnya Robert Tantular dan kenyataannya itu macet," kata Maryono.

Maryono juga menyebut bahwa biaya operasional Bank Century yang sangat besar lantaran adanya biaya fiktif  yang tidak terealisasi, seperti biaya iklan dan biaya renovasi. Bahkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan timnya ditemukan juga penggelapan (fraud) uang sebsar US$ 18 juta yang dilakukan oleh kakak Robert Tantular, Dewi Tantular.

Terkait hal ini, Maryono mengaku dirinya ditunjuk oleh Agus Martowardojo yang kala itu menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri sebagai Direktur Utama Bank Century. Maryono mengakui ia ditugaskan Agus untuk memimpin Bank Century setelah bank tersebut dinyatakan gagal berdampak sistemik dan telah diambil alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Padahal kata Maryono, kala itu dirinya tidak tahu-menahu nama dan lokasi bank yang harus dipimpinnya, yakni Bank Century. Sampai akhirnya dia mengetahui permasalahan Bank Century setelah dipertemukan dengan Deputi Gubernur Bidang Pengawasan Bank Indonesia Siti Fadjriah. Menurut Maryono, ia ditugaskan untuk diselamatkan dan disehatkan ketika Bank Century kembali beroperasi setelah diambil alih LPS dan berganti nama menjadi Bank Mutiara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×