Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata melihat, cadangan devisa pada bulan Februari 2022 berpotensi meningkat, setelah pada awal tahun ini tercatat menurun dari posisi di akhir tahun 2021.
Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, cadangan devisa pada Februari 2022 bisa berada di kisaran US$ 142 miliar hingga US$ 143 miliar, atau naik dari posisi pada Januari 2022 yang sebesar US$ 141,3 miliar.
“Cenderung meningkat meski terbatas, karena rupiah stabil dan ada aliran modal asing yang masuk (net inflows) pada periode tersebut,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Minggu (6/3).
Josua memerinci, pada bulan Februari 2022 terdapat net inflows baik ke pasar saham maupun pasar Surat Berharga Negara (SBN). Net inflows pada pasar saham tercatat US$ 1,2 miliar sedangkan di pasar SBN sebesar US$ 475 juta.
Baca Juga: Ekonom: Ada Potensi Peningkatan Cadangan Devisa pada Februari 2022
Adanya dana asing yang masuk ini juga kemudian membuat nilai tukar rupiah bergerak stabil, meski sempat melemah karena mekanisme pasar. Akan tetapi, pergerakan nilai tukar rupiah ini kemudian tak membuat Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi yang signifikan sehingga ini tidak akan menggerus cadangan devisa.
Ke depan, Josua memperkirakan masih ada potensi peningkatan cadangan devisa, sehingga pada akhir tahun 2022 diperkirakan cadangan devisa berada di kisaran US$ 142 miliar hingga uS$ 147 miliar.
Josua melihat, ini kaitannya dengan potensi neraca transaksi finansial masih surplus dari masuknya aliran modal asing. Hanya saja, peningkatannya bakal terbatas. Ini seiring dengan inflasi yang masih terkendali, serta imbal hasil investasi Indonesia yang masih cukup menarik sehingga mendorong aliran modal asing yang masuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News