kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

BUMN Sakit Bakal Ditutup, Begini Penjelasan Kementerian BUMN


Selasa, 09 Januari 2024 / 15:19 WIB
BUMN Sakit Bakal Ditutup, Begini Penjelasan Kementerian BUMN
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar/nz


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) buka isyarat akan kembali menutup perusahaan plat merah yang sakit. 

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmojo alias Tiko menyatakan saat ini pihaknya masih menunggu perkembangan dari hasil evaluasi dari PT Perusahaan Pengalolaan Aset (PPA). 

"Kalau bisa diperbaiki ya diperbaiki, kalau enggak bisa akan kita tutup. Tapi kita lihat sampai 9 bulan ini seperti apa hasilnya," jelas Tiko ditemui usai laporan kinerja ID FOOD 2023, Senin (8/1). 

Baca Juga: Kementerian BUMN Dorong KAI Tingkatkan Standar Keselamatan Layanan Kereta

Meski begitu, pihaknya tidak menjelaskan detail berapa banyak nanti Perusahaan BUMN yang berpeluang akan ditutup. "Saat ini belum ada, masih kita kaji," ungkap Tiko. 

Dalam catatan Kontan, Saat ini masih ada 15 BUMN yang masih menjadi 'pasien' PPA dan tengah dikaji untuk penanganannya. 

Beberapa diantaranya yaitu PT Amarta Karya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Djakarta Lloyd (Persero), PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), serta PT Industri Kapal Indonesia (Persero). 

Kemudian ada PT Indah Karya (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Semen Kupang (Persero), PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero), Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), PT Primissima (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), dan PT PANN Pembiayaan Maritim (anak usaha PT PANN). 

Baca Juga: Ada Isyarat Penutupan Kembali BUMN, Ini Penjelasan Wamen BUMN

Diketahui, Kementerian BUMN sendiri memang berencana ingin memaksimalkan kinerja BUMN dengan menutup beberapa anak perusahaan yang tidak bekerja dengan baik. Adapun hingga akhir 2023, Kementerian BUMN telah menutup 7 BUMN bermasalah.

Ketujuh BUMN itu yakni PT Iglas, PT Industri Sandang Nusantara, PT Istaka Karya, PT Kertas Kraft Aceh, PT Kertas Leces, PT Merpati Nusantara Airlines, dan PT Pembiyaan Armada Niaga Nasional (PANN). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×