kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukti Nama Megawati Istimewa di Korea: Utusan Perdamaian dan Gelar Kehormatan


Rabu, 11 Mei 2022 / 23:30 WIB
Bukti Nama Megawati Istimewa di Korea: Utusan Perdamaian dan Gelar Kehormatan


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nama Megawati Soekarnoputri tampaknya begitu istimewa di mata pemerintah dan rakyat Korea Selatan.

Hubungan presiden kelima RI itu dengan para pemimpin Korea Selatan dari masa ke masa berlangsung harmonis.

Terbaru, ia hadir dalam acara pelantikan Presiden Korea Selatan yang baru, Yoon Suk-yeol di Seoul, Korsel, Selasa (10/5/2022). Dalam sambutan Presiden Yoon, Megawati mendapat ucapan terima kasih dan disebut sebagai "Yang Mulia".

Megawati juga beberapa kali menerima gelar kehormatan dari lembaga pendidikan di Negeri Ginseng tersebut.

Bahkan, oleh pemerintah Korsel, Megawati dipercaya sebagai salah satu tokoh penting dunia yang mampu membawa perdamaian antara negaranya dengan Korea Utara.

Ini disampaikan oleh Sekretaris Presiden Korsel Kim Seok Ki, ketika audiensi dengan Megawati di Seoul, Korsel, Selasa.

"Bahwa Ibu Megawati adalah tokoh dunia yang mampu untuk memfasilitasi tercapainya perdamaian permanen antar kedua Korea dalam waktu tidak terlalu lama,” kata Ketua DPP PDI-P Rokhmin Dahuri menirukan pernyataan Kim, Selasa.

Baca Juga: Megawati Diminta Jadi Utusan Khusus Korsel untuk Mendamaikan Dua Korsel

Utusan perdamaian

Karena kepercayaan itulah, Korea Selatan memberikan tugas khusus pada Megawati, menciptakan perdamaian abadi di dua negara Korea yaitu Korea Selatan dan Korea Utara. Tugas ini diperintahkan langsung oleh Presiden Yoon Suk-yeol.

"Wakil Ketua DPR dan Sekretaris Presiden Korsel atas nama pemerintah Korsel di bawah Presiden Yoon meminta Ibu Megawati Soekarnoputri tetap membantu atau menjadi utusan khusus untuk membuat perdamaian abadi dua Korea,” ungkap Rokhmin.

Dengan senang hati, Megawati bersedia menerima permintaan Korsel. Dia bahkan telah menyampaikan sejumlah strategi yang bakal digunakan sebagai langkah awal upaya mendamaikan kedua negara.

“Ibu Megawati menyarankan pendekatan dari hati ke hati atau persaudaraan harus diutamakan untuk perdamaian permanen kedua Korea,” kata Rokhmin.

Bukan sekali ini saja Megawati diutus untuk mendamaikan kedua negara Korea. Mei 2017 lalu, Presiden Korsel Moon Jae-in juga meminta Mega membantu reunifikasi negaranya dengan Korea Utara.

"Beliau minta saya jadi utusan untuk pergi ke Korea Utara," kata Megawati saat berada di Pulau Jeju, Korea Selatan, Selasa (30/5/2017).




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×