kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Bukan di September 2023, Suku Bunga The Fed Berpeluang Naik pada Kuartal IV-2023


Senin, 11 September 2023 / 09:53 WIB
Bukan di September 2023, Suku Bunga The Fed Berpeluang Naik pada Kuartal IV-2023
ILUSTRASI. Suku Bunga The Fed Berpeluang Naik pada Kuartal IV-2023. REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) masih akan terjadi. 

Namun, ada kemungkinan kenaikan suku bunga acuan tersebut bukan pada September 2023 atau pada akhir kuartal III-2023. 

Melainkan, "Kenaikan suku bunga The Fed yang awalnya mungkin di kuartal III-2023 akan diundur ke kuartal IV-2023," terang Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Erwin Kolopaking, Sabtu (9/9). 

Baca Juga: Awas, Suku Bunga Tinggi Masih Akan Membayangi

Ini seiring dengan inflasi AS yang masih di atas target The Fed. Namun, pertumbuhan ekonomi AS sudah menunjukkan tanda-tanda peningkatan. 

Meski demikian, Erwindo mengaku perkiraan puncak suku bunga acuan dari BI masih sesuai dengan perkiraan Gubernur BI Perry Warjiyo. 

Pada waktu itu, Perry menyebut suku bunga The Fed berpeluang naik untuk menjadi di kisaran 5,75%. Bahkan, tak menutup kemungkinan hingga 6% yoy. 

Baca Juga: Mata Uang Global Tertekan Keperkasaan Dolar AS

Era suku bunga tinggi ini pun akan berpeluang bertahan hingga tahun 2024. Alias, baru akan ada kemungkinan turun di tahun depan. 

Tentunya, ini akan tetap memberi ketidakpastian di pasar keuangan global, termasuk pada Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×