Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan 19 pemimpin perusahaan besar Inggris untuk membahas peluang investasi strategis di Indonesia. Salah satunya dengan British Petroleum (BP).
“Total mereka sudah komit investasi sebesar US$ 8,5 miliar. Di mana, US$ 7 miliar dari BP (British Petroleum), dan US$ 1,5 miliar dari beberapa perusahaan lain,” ujar Prabowo dipantau dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (22/11).
Prabowo meyakini bahwa kepercayaan global terhadap Indonesia terus meningkat. Hal ini sebagaimana terlihat dari kunjungan sebelumnya ke Brasil, Amerika Serikat, dan China.
Selain itu, komitmen pemerintah terhadap tata kelola yang bersih dan efisien juga menjadi salah satu daya tarik utama bagi investor.
Baca Juga: Hadiri CEO Roundtable Forum Inggris, Prabowo Raih Komitmen Investasi US$ 8,5 Miliar
“Saya kira ini cukup bagus menunjukkan kepercayaan global terhadap ekonomi Indonesia. Tentunya pemerintah yang bersih mereka sangat menghargai itikad kita,” kata Prabowo.
Chief Executive Officer British Petroleum (BP), Murray Auchincloss mengumumkan, komitmen investasi atas proyek Tangguh Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC) senilai US$ 7 miliar.
Proyek ini berpotensi menghasilkan sekitar 3 triliun kaki kubik sumber daya gas tambahan di Indonesia untuk membantu pemenuhan kebutuhan energi Asia yang terus meningkat.
Proyek UCC mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari, peningkatan perolehan gas (EGR) melalui penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS). Serta kompresi di darat, memperluas dan memanfaatkan infrastruktur yang telah ada di fasilitas Tangguh LNG di Papua Barat, Indonesia. Produksi di lapangan Ubadari diperkirakan akan dimulai pada tahun 2028.
“Proyek ini tidak hanya menghasilkan sumber daya gas yang luar biasa, tetapi juga menjadi proyek pertama di Indonesia yang memanfaatkan CCUS untuk memaksimalkan perolehan gas,” kata Murray.
Proyek ini disebut menjadi proyek CCUS pertama yang dikembangkan dalam skala besar di Indonesia, dengan potensi untuk melakukan sekuestrasi sekitar 15 juta ton CO2 dari emisi Tangguh pada fase awal.
Baca Juga: Presiden Prabowo dan PM Starmer Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Inggris
Proyek UCC ditetapkan sebagai proyek strategis nasional oleh Pemerintah Indonesia dan merupakan kelanjutan dari pengembangan Tangguh, setelah penambahan train LNG ketiga yang mulai beroperasi pada tahun 2023 dan meningkatkan total kapasitas likuifaksi LNG menjadi 11,4 juta ton per tahun.
Selanjutnya: Investor Sumber Tani Agung Resources Lego Seluruh Kepemilikan Saham STAA
Menarik Dibaca: Download 5 Aplikasi Berguna Ini Sebelum Berangkat Liburan ke Korea Selatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News