kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

BPS: Redenominasi Jangan Ganggu Inflasi


Kamis, 05 Agustus 2010 / 14:04 WIB
BPS: Redenominasi Jangan Ganggu Inflasi


Reporter: Irma Yani Nasution | Editor: Edy Can

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) tenang-tenang saja dengan wacana redenominasi yang digelontorkan Bank Indonesia (BI). Yang penting, BPS mengatakan, redenominasi itu tak mengganggu laju inflasi.

"Yang menjadi masalah kalau nanti diterapkan, inflasi harus tidak terganggu," kata Slamet Sutomo, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Kamis (5/8).

Slamet menuturkan, inflasi akan terganggu bila bank sentral tidak menyediakan alat pembayaran. "Kalau alat pembayarannya enggak ada, inflasi bisa berubah," ujarnya.

Ditegaskannya, apabila redenominasi direalisasikan, harus didukung oleh sosialisasi yang baik untuk menekan munculnya dampak sampingan. "Itu tergantung sosialisasi. Kalau mantap, ya tidak," tandasnya.

Seperti diketahui, Bank Indonesia memunculkan wacana redenominasi alias penyederhanaan satuan mata uang rupiah. Bank Indonesia akan menerapkan wacana ini pada 2020. Gubernur Bank Indonesia Terpilih Darmin Nasution menyatakan, BI menyiapkan waktu sepuluh tahun dari sekarang untuk sosialisasi, masa transisi, hingga kebijakan redenominasi bisa dilaksanakan penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×