kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

BPS: Industri Pertambangan Mengalami Kontraksi 1,23% Pada Kuartal I 2025


Senin, 05 Mei 2025 / 11:41 WIB
BPS: Industri Pertambangan Mengalami Kontraksi 1,23% Pada Kuartal I 2025
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,87% di kuartal I-2025 dengan industri pertambangan alami kontraksi 1,23%


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 hanya 4,87% year on year (yoy).

Adapun pertumbuhan ekonomi di periode Januari-Maret 2025 ini melambat 0,98% bila dibandingkan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2024 yang sebesar 5,02%. Sejalan, jika dibandingkan dengan perumbuhan ekonomi di kuartal I 2024 pun melembat, karena di periode tersebut ekonomi tumbuh 5,11%.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, bila dilihat berdasarkan lima lapangan usaha tertinggi pendorong pertumbuhan ekonomi, industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi yang menunjukkan pertumbuhan positif. Sedangkan pertambangan mengalami pertumbuhan negatif.

Industri pengolahan tumbuh 4,55% yoy, atau berkontribusi sebesar 19,25% terhadap pertumbuhan ekonomi periode tersebut.

Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2025 Melambat Hanya 4,87%

Disusul, industri perdagangan tumbuh sebesar 5,03% atau berkontribusi 13,22%, sektor pertanian tumbuh 10,52% atau berkontribusi 12,66%, dan infudtri konstruksi tumbuh 2,18% dengan kontribusi sebesar 9,84%.

“Disisi lain lapangan usaha pertambangan terkontraksi 1,23% disebabkan oleh pertambangan batubara dan lignit yang mengalami kontraksi 0,91%, sejalan dengan menurunnya permintaan di pasar internasional. Selain itu logam terkontraksi 11,83% akibat adanya pemeliharaan besar yang direncanakan pada tambang tembaga dan emas di Papua Tengah,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin (5/5).

Adapun untuk lapangan usaha lainnya yang mencerminkan pertumbuhan yang cukup tinggi yakni, transportasi dan pergudangan tumbuh 9,01% dengan kontribusi 6,08%, jasa lainnya tumbuh tinggi sebesar 9,84% dengan kontribusi 2,11%, serta jasa perusahaan tumbuh 9,27% dengan kontribusi 1,98%.

Amalia membeberkan, lapangan usaha dengan pertumbuhan yang tinggi seperti pertanian didukung oleh adanya panen raya tanaman padi dan jagung.

Kemudian, jasa lainnya tumbuh tinggi karena ditopang oleh meningkatnya jumlah perjalanan wisatawan Nusantara dan kunjungan wisatawan mancanegara.

Serta jasa perusahaan tumbuh ditopang oleh peningkatan aktivitas persewaan dan agen perjalanan wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×