Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga beras mengalami penurunan pada September 2025 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan harga ini membuat beras menjadi salah satu komoditas penahan laju inflasi di bulan ini.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengungkapkan, penurunan harga beras pada September 2025 ini merupakan yang pertama setelah pada periode yang sama sejak 2021-2024 selalu naik.
Ia menyebut, secara historis, harga beras cenderung naik di bulan September. Data BPS menunjukkan, sepanjang periode 2021–2024, beras selalu mencatat inflasi pada bulan tersebut.
"Namun berbeda dengan tahun ini, beras justru mengalami deflasi 0,13% pada September 2025, dengan andil deflasi sebesar 0,01%," ungkap Habibullah, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Baca Juga: BPS: Luas Panen Padi Naik 9,18% di Agustus 2025
Penurunan harga pada September ini membuat beras menjadi salah satu komoditas peredam inflasi.
“Beras menjadi salah satu peredam inflasi pada September 2025,” ungkap Habibullah.
Habibullah menambahkan, deflasi beras pada September ini merupakan yang kedua di sepanjang tahun berjalan. Sebelumnya, deflasi juga terjadi pada April 2025.
“Rata-rata harga beras di tingkat penggilingan turun 0,62% menjadi Rp 13.512 per kilogram. Sementara itu, harga beras di tingkat grosir juga turun tipis 0,02%,” jelasnya.
Penurunan harga beras di bulan ini memberikan angin segar bagi konsumen, mengingat komoditas ini memiliki bobot besar dalam pembentukan inflasi nasional.
Selanjutnya: Banyak Kasus Keracunan, Pengamat Menilai Asuransi MBG Penting untuk Direalisasikan
Menarik Dibaca: Party at Eden Merilis Single Baru Kolaborasi Bareng Haricoolest Barbershop
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News