kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPS: Awal 2021, jumlah kunjungan wisman masih merosot


Senin, 01 Maret 2021 / 11:49 WIB
BPS: Awal 2021, jumlah kunjungan wisman masih merosot
ILUSTRASI. BPS catat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia nampak merosot pada bulan Januari 2021.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia nampak merosot pada bulan Januari 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah wisman yang datang ke Indonesia pada bulan tersebut sebesar 141.300 kunjungan. 

Bila dibandingkan dengan posisi Desember 2020, ini turun 13,9% month to month (mom) dan bila dibandingkan dengan Januari 2021 pada saat Covid-19 belum merebak di Indonesia, ini turun 89,05% year on year (yoy). 

Kepala BPS Suhariyanto bilang, penurunan jumlah kunjungan wisman ini tak lepas dari pandemi Covid-19 yang masih merebak di Indonesia. Ini memberi dampak yang luar biasa kepada sektor pariwisata dan sektor pendukungnya. 

Baca Juga: Terjadi inflasi 0,10% mom pada Februari 2021, BPS: Inflasi tertinggi di kota Mamuju

“Beberapa negara yang merupakan pasar wisman Indonesia melakukan pelarangan bepergian untuk mencegah penularan Covid-19 lebih lanjut. Negara-negara di Eropa juga masih lockdown,” kata Suhariyanto, Senin (1/3). 

Dari jumlah kunjungan pada bulan tersebut, mayoritas wisman berkunjung lewat jalur darat, yaitu sebesar 68% dari total kunjungan. Kemudian, sebanyak 44,2% kunjungan lewat jalur laut, dan hanya 1,7% kunjungan yang lewat angkutan udara. 

Sementara dari kebangsaan, mayoritas kunjungan wisman datang dari Timor Leste dengan sumbangan sebesar 53,2%. 

Ke depan, Suhariyanto masih melihat pemulihan sektor pariwisata masih membutuhkan waktu yang panjang. Tak hanya itu, ini juga akan bergantung pada penanganan Covid-19 tak hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain. 

Selanjutnya: Terimbas pandemi Covid-19, BPS catat jumlah kunjungan wisman pada 2020 melorot 75,03%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×