kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPOM: Izin penggunaan darurat vaksin corona keluar sebelum 13 Januari


Jumat, 08 Januari 2021 / 16:17 WIB
BPOM: Izin penggunaan darurat vaksin corona keluar sebelum 13 Januari
ILUSTRASI. Kepala BPOM Penny K Lukito menyebutkan izin penggunaan darurat vaksin corona akan keluar sebelum 13 Januari 2021.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyebutkan, izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin virus corona (Covid-19) akan keluar sebelum 13 Januari 2021.

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan, proses perizinan telah memasuki tahap akhir. Sehingga EUA akan dapat dikeluarkan sebelum rencana vaksinasi corona Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 13 Januari mendatang.

"Bisa diperkirakan tanggal 13 (Januari) bisa dilakukan vaksinasi, artinya kami bisa mengeluarkan EUA sebelum tanggal tersebut," ujar Penny saat media briefing, Jumat (8/1).

Baca Juga: Presiden Jokowi divaksin bersama pejabat publik, tenaga kesehatan, dan tokoh agama

EUA yang akan diterbitkan merupakan EUA untuk vaksin produksi Sinovac. Sebagai informasi, BPOM saat ini masih menunggu data hasil uji klinis tahap ketiga yang dilakukan di Bandung.

Data uji klinis di Bandung akan melengkapi data hasil uji klinis tahap ketiga yang dilakukan di berbagai negara. Antara lain adalah Brasil dan Turki yang saat ini datanya telah disampaikan.

"Kemarin sudah sebagian dan hari ini yang lengkap dari Bandung mudah-mudahan," terang Penny.

Data dari Bandung tersebut akan dievaluasi secara internal oleh BPOM. Setelahnya akan dilakukan pembahasan tahap akhir bersama Komite Nasional Penilai Obat, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan juga pakar epidemiologi.

Setelah EUA diterbitkan, program vaksinasi baru dapat dilaksanakan oleh pemerintah. Selama program vaksinasi berjalam, BPOM.akan mengawasi termasuk dengan melihat bila terdapat Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Sebagai informasi, saat ini Indonesia telah memiliki 3 juta dosis vaksin Sinovac. Distribusi vaksin tersebut mulai dilakukan beriringan dengan proses pemberian EUA oleh BPOM.

Selanjutnya: Hasil uji coba di Brasil: Vaksin Sinovac 78% efektif cegah virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×