Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala BPKH Anggito Abimanyu mengatakan, dana kelolaan haji pada tahun 2020 meningkat 15% dari tahun 2019. Dana kelolaan haji pada 2020 tercatat sebesar Rp 143,1 triliun, naik 15% dibanding tahun 2019 yang sebesar Rp 124,32 triliun.
"Kalau (pelaksanaan) haji (tahun 2020) jadi, (kelolaan dana haji) kita masih tumbuh sekitar 10%. Jadi misalkan dana itu dipakai untuk haji tahun lalu, kita masih tetap tumbuh dananya sekitar 10%," kata Anggito dalam konferensi pers virtual, Rabu (13/1).
Anggito mengatakan, dana kelolaan haji tersebut di antaranya digunakan untuk investasi dan penempatan di bank syariah. Yakni 69,6% dana untuk investasi atau senilai Rp 99,53 triliun dan 30,4% penempatan di Bank Syariah atau senilai Rp 43,53 trilun.
"Dari jumlah tersebut menghasilkan nilai manfaat atau return sebesar Rp 7,46 triliun," ujar dia.
Baca Juga: BPKH berencana investasi senilai Rp 3 triliun di Bank Muamalat
Anggito menyebut, tahun 2020 untuk pertama kalinya BPKH melakukan investasi di luar negeri berupa penyertaan modal di Awqaf Properties Investment Fund (APIF) yang merupakan sebuah kelolaan dana yang dilakukan Islamic Development Bank. Dana tersebut ditempatkan di proyek-proyek properti berbasis wakaf.
"InsyaAllah tahun ini akan mendapatkan dividen," terang dia.
Anggito mengatakan, BPKH telah berusia sekitar tiga tahun. Saat pertama kali berdiri, dana kelolaan haji mencapai sekitar Rp 100 triliun. Saat ini dana kelolaan mencapai sekitar Rp 143 triliun.
Ia mengaku, pencapaian dana kelolaan tersebut lebih cepat dari yang diperkirakan BPKH.
"Mudah-mudahan tahun ini kita bisa masuk ke dalam zona kelola dana haji Rp 150 triliun," tutur Anggito.
Selanjutnya: Meneropong Prospek Bank Syariah BUMN Hasil Merger
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News