Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta belum menetapkan status bencana atas banjir yang terjadi sejak Senin pagi di daerah ibu kota.
"Laporan pengungsian yang kami terima belum terlalu banyak jadi belum masuk kategori bencana," kata Kepala Bidang Informatika Bambang Suryaputra di Jakarta, Senin (9/2).
Hujan yang mengguyur ibu kota sejak Minggu malam (8/2) yang belum juga reda sampai berita ini diturunkan menyebabkan banjir yang hampir merata di seluruh Jakarta.
Pihak BPBD hingga saat ini masih melakukan pendataan jumlah pengungsi berdasarkan data yang masuk.
"Masih terus didata pelaporan masyarakat itu. Memang dengan kondisi air yang seperti ini orang-orang kebanyakan menunggu apakah akan surut atau bertambah naik," ujarnya.
Dari informasi yang didapatkan dari Pusdalops BPBD, hingga pukul 12 siang ini sudah 53 RW yang melapor terdampak banjir. Diantaranya berada di Gunung Sahari Timur, Kapuk, Petojo Utara, Galur, Johar Baru dan Serdang.
Ada Juga yang berlokasi di Gondangdia, Menteng, Pasar Baru, Petamburan, Rorotan serta Sunter. "Ini masih terus bertambah karena masih ada yang belum kami input," ucapnya.
Sementara itu, Pantauan di beberapa pos pemantauan Tinggi Muka Air (TMA) di beberapa titik mengalami peningkatan status seperti di Karet dan Bendungan Katulampa, Bogor yang saat ini sudah masuk Siaga satu serta yang berlokasi di Kali Krukut saat ini sudah berstatus awas atau siaga tiga.
"Hanya di Pulo Gadung yang masih bertahan di 650 sentimeter atau siaga tiga," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News