Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Wakil Presiden Boediono meminta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mencari dan mempersiapkan bibit-bibit pengusaha muda handal, kreatif, inovatif dan bisa menciptakan nilai tambah atas suatu produk atau jasa di sektor industri. Pasalnya, kemajuan suatu bangsa turut ditentukan oleh kemampuan para pelaku usaha yang produktif dan inovatif.
Harapan tersebut disampaikan Boediono saat membuka Rapat Kerja HIPMI di Istana Wakil Presiden, Jumat (7/6). "HIPMI harus membantu memikirkan hal-hal ekstra yang diperlukan para pengusaha muda agar bisa semakin berkembang, inovatif dan handal dalam berbisnis," ujar Wapres.
Menurut Wapres, pengusaha handal adalah mereka yang mampu berinovasi dan memberikan nilai tambah pada suatu barang dan jasa. Profil pengusaha seperti itu bisa memberikan keuntungan bagi bangsa Indonesia. Hal ini, terutama dalam membuka lapangan pekerjaan, menciptakan produk baru dan membuat suatu barang atau jasa meningkat nilainya di pasaran.
Untuk bisa melahirkan pengusaha handal dan unggul, wapres menyebutkan ada tiga komponen yang harus dilibatkan. Yakni, pemerintah, pengusaha muda dan para pengusaha mapan. Dalam hal itu, HIPMI harus bisa terus menjalin komunikasi dengan pemerintah dan membantu memetakan peran ketiganya sehingga saling mengisi.
Agar tujuan itu tercapai, Wapres menekankan agar HIPMI mampu menuntaskan hambatan-hambatan yang selama ini dialami pengusaha di setiap daerah. Hambatan tersebut bisa berupa perizinan, infrastruktur, pembiayaan atau kerjasama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah.
Karena itu, mantan Gubernur Bank Indonesia ini menyarankan HIPMI untuk membantu memikirkan hal-hal ekstra yang diperlukan para pengusaha muda agar bisa berkembang. Terkait masalah pembiayaan, pemerintah bisa turut aktif menciptakan versi-versi baru permodalan demi membantu usaha kecil dan menengah yang masih baru bisa bertumbuh.
Untuk masalah pendidikan dasar menjadi pengusaha, wapres menyarankan perlunya dibuat sistem pendidikan yang bisa membuka pikiran dan berbasis kreativitas, dan bukan sekadar hafalan. Untuk itu, Boediono menyarankan HIPMI bekerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan di perguruan tinggi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News