Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kementerian Perdagangan mencatat, berdasarkan pantauan di 165 pasar rakyat seluruh Ibu Kota provinsi, harga rata-rata nasional cabai rawit merah per 31 Januari 2017 sebesar Rp 94.700 per kg. Namun, harga cabai rawit merah ini masih belum stabil di beberapa daerah.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tingginya harga cabai disebabkan oleh berkurangnya pasokan akibat kondisi cuaca hujan mengingat cabai tidak bisa bertahan dalam kondisi tersebut sehingga lebih cepat busuk.
Deputi Klimatologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan, intensitas hujan pada tahun ini sebenarnya akan mulai berkurang pada Februari. Namun, ia memprediksi, musim kemarau akan dimulai pada Mei-Juni. Agak sedikit mundur dari perkiraan awal pada April.
“Ada kecenderungan 2017 musim kemaraunya agak mundur. April beberapa tempat akan mulai kemarau, tetapi mayoritas pada Mei-Juni,” katanya saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Rabu (2/1).
Ia menambahkan, cabai paling bagus ditanam pada bulan Maret atau pada masa transisi musim hujan ke musim kemarau.
“Nanti April-Mei juga memungkinkan, tetapi nanti barangkali masuk bulan Juni-Juli akan ada perlakuan khusus (akibat kemarau) seperti penambahan sistem irigasi untuk penyiraman, dan lain-lain,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News