kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BKPM janji selesaikan masalah Sumbawa Timur Mining


Senin, 06 Januari 2020 / 23:01 WIB
BKPM janji selesaikan masalah Sumbawa Timur Mining
ILUSTRASI. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bertemu dengan PT Sumbawa Timur Mining (STM), Senin (6/1). Dalam pertemuan tersebut, BKPM menjamin akan memfasilitasi permasalahan investasi yang saat ini sedang dihadapi oleh PT STM.

Menurut Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, perusahaan tambang tersebut saat ini sedang mengembangkan studi kelayakan proyek eksplorasi tambang mineral bawah tanah dan panas bumi yang berlokasi di wilayah Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam studi kelayakan tersebut, PT STM pun terbentur dengan regulasi atas aktivitas pertambangan bawah tanah dalam wilayah hutan lindung yang tidak boleh memberikan efek pada ketinggian permukaan tanah serta periode studi kelayakan yang telah hampir selesai.

Baca Juga: Pemerintah optimistis realisasi investasi over target hingga Rp 809,6 triliun

"Kami akan tetap membantu percepatan kepastian investasi. Kalau urusannya merupakan wewenang kementerian lain, kami akan tetap mendampingi," ujar Bahlil berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kontan,co.id, Senin (6/1).

Pelaksanaan aktivitas pertambangan di bawah tanah dalam wilayah hutan lindung merupakan wewenang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sementara perpanjangan periode studi kelayakan merupakan wewenang dari Kementerian Energi an Sumber Daya Mineral (ESDM). Oleh karena itu, Bahlil pun mengaku akan menemui menteri terkait untuk mencari solusi atas hal ini.

Seperti yang telah diketahui, PT STM hingga saat ini telah mencatat realisasi investasi sebesar US$ 122 juta dan telah menyerap sekitar 300 - 400 tenaga kerja. Selama ini pun perusahaan tambang ini telah bekerjasama dengan PT Aneka Tambang (Antam) dan telah berkomitmen untuk divestasi nantinya dengan komposisi  51% milik PT Antam dan 49% milik Eastern Star Resources.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×