kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BKPM dorong AS investasi ke luar migas


Senin, 24 April 2017 / 17:53 WIB
BKPM dorong AS investasi ke luar migas


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meminta Amerika Serikat (AS) untuk lebih melebarkan sayap investasinya di Indonesia. Selama lima tahun terakhir, 90% investasi AS di Indonesia didominasi sektor migas dan pertambangan.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, beberapa sektor potensial yang memungkinkan AS masuk antara lain manufaktur dan teknologi digital. "Menurut hemat saya dan ini sudah di uraikan oleh Kadinnya Amerika, Amcham Indonesia. Investasi Indonesia harus mulai beralih ke manufaktur, ke teknologi ke digital," kata Thomas, akhir pekan lalu.

Namun demikian, dalam mengembangkan investasi ini perlu komitmen dari seluruh pemangku kepentingan. Apakah dalam pengembangannya hanya berpacu pada pasar lokal, atau merambah hingga mencapai pasar global.

Bila hanya mengandalkan pasar lokal, maka Indonesia akan ketinggalan. Sementara itu, bila pasar yang disasar global maka keuntungan akan lebih besar. Pasalnya nilai ekonomi yang dihasilkan akan lebih baik.

Menurut Thomas, Indonesia harus bergabung dalam ekosistem digital global. Aturan main ini juga harus secara tegas dan jelas diterapkan dalam regulasi. Bila Indonesia terus menutup diri maka Indonesia akan kalah dari persaingan.

Menurutnya, regulasi ini perlu dibicarakan karena sudah banyak sekali investasi di bidang teknologi dan informasi dari AS yang mengantre masuk ke Indonesia. Tak hanya keterbukaan aliran data, namun masalah pengurusan fiskal juga harus jelas.

Sekadar catatan, Amerika Serikat merupakan investor asing terbesar ke tujuh di Indonesia. Tahun 2016 investasi Amerika Serikat di Indonesia mencapai US$ 1,16 miliar dalam 540 proyek, meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar US$ 893,2 juta dalam 261 proyek.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Amerika Serikat antara lain produk manufaktur apparel senilai US$ 4,72 miliar, produk makanan US$ 1,78 miliar, produk kulit US$ 1,56 miliar, komputer dan produk elektronik US$ 1,43 miliar dan produk perikanan US$ 1,39 miliar.

Sementara itu, komoditas impor Indonesia dari Amerika Serikat antara lain produk pertanian US$ 1,81 miliar, produk makanan US$ 783,7 juta, bahan kimia (Chemicals) US$ 781,6 juta dan alat transportasi US$ 626,4 Juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×