Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Covid-19 Omicron di Indonesia terus meningkat. Pemerintah memprediksi penambahan kasus Covid-19 Omicron di Indonesia akan terus terjadi hingga mencapai puncaknya pada Februari 2022.
Untuk itu pemerintah terus mengawasi perkembangan kasus tersebut utamanya pada kemampuan fiskal dalam menghadapi tantangan pandemi.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan varian Omicron menjadi sumber ketidakpastian baru yang membayangi upaya pemulihan ekonomi di 2022. Terutama, varian tersebut sangat berdampak bagi perekonomian di berbagai negara lain.
Baca Juga: Kasus Omicron Terus Bertambah, Kemenkes Gencarkan Layanan Telemedisin
“Omicron ini agak sedikit berbeda. Di 2022 ini kita masih menghadapi tantangan yang menimbulkan ketidakpastian. Banyak negara kasusnya ada yang sampai satu juta. Kita masih bertahan di bawah 1.000. Tapi, ini ada eskalasi,” tutur Febrio pada bincang dengan media secara virtual, Rabu (12/1).
Febrio menilai, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi dampak varian Omicron adalah dengan percepatan vaksinasi Covid-19. Febrio mencatat hingga saat ini Indonesia masih menduduki peringkat kelima terbesar dunia dalam hal vaksinasi. Tercatat vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 43,4%, dan dosis pertama sudah mencapai 63,3%.
Untuk itu, saat ini pemerintah terus mendorong upaya vaksinasi dan juga akan memulai vaksinasi dosis ketiga atau booster. Pemerintah juga menegaskan vaksinasi dosis ketiga ini akan diberikan secara gratis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News