Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Kepada para pelajar tersebut, Kepala Negara berpesan agar terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah divaksinasi, termasuk dalam mengikuti pembelajaran tatap muka.
“Nanti kalau sudah diperbolehkan sekolah tatap muka, belajar tatap tatap muka, tetap pakai masker, enggak boleh dilepas, kemudian jaga jarak, kalau ingin bicara dengan teman-temannya tetap jaga jarak, juga jangan berkerumun. Ini harus kita mulai harus disiplin semuanya anak-anakku, karena pandemi Covid-19 ini belum berakhir,” ujarnya.
Presiden juga berpesan agar para pelajar tersebut tetap bersemangat dalam menuntut ilmu, meskipun di tengah pandemi saat ini. “Semuanya anak-anakku tetap semangat belajar, jangan kendur, baik belajar online maupun nanti belajar tatap muka kalau sudah diperbolehkan,” pesannya.
Baca Juga: Banyak yang mundur, pengusaha sebut vaksinasi gotong royong kehilangan momentum
Tak hanya bagi para pelajar, Kepala Negara juga mengingatkan agar vaksinasi diberikan bagi para pendidik dan tenaga kependidikan.
“Saya hanya ingin menyampaikan agar setelah anak-anak semuanya divaksinasi, juga tolong dicek agar guru, petugas-petugas sekolah, jangan sampai ada yang terlewat vaksinasinya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala BIN Budi Gunawan dalam laporannya memaparkan bahwa vaksinasi bagi pelajar dan dari rumah ke rumah yang digelar BIN ini dilaksanakan di 14 provinsi daerah episentrum.
“Ada 15 kabupaten/kota, dan 32 titik, yaitu di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua,” ujar Budi.
Budi mengungkapkan, pihaknya telah mempelajari gelaran vaksinasi door-to-door yang dilakukan di sejumlah negara untuk meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat.
“Metode vaksinasi door-to-door yang kami gunakan mengadopsi vaksinasi door-to-door yang digunakan oleh beberapa negara yang telah mampu meningkatkan partisipasi, menjangkau keluarga yang belum mempunyai akses dan yang takut keluar rumah untuk menghindari tertularnya dari Covid-19,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News