Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
Gesekan antara Puan dan Ganjar pun sempat terjadi akibat isu pencalonan di Pilpres 2024. Ganjar tak diundang dalam acara PDI-P di Semarang, Jawa Tengah, yang dihadiri Puan.
Kala itu Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto menyatakan, Ganjar Pranowo tak diundang karena manuvernya di media sosial tentang pencalonan presiden di Pilpres 2024.
Bambang mengaku telah memberi kode teguran kepada Ganjar, tapi merasa tidak diindahkan.
"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos (sudah saya kasih kode duluan. Kok semakin terus saja, ya saya agak keras). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," katanya.
Seharusnya, kata Bambang, strategi pencalonan harus menunggu persetujuan Ketua Umum PDIP-P Megawati Soekarnoputri.
"Kalau dia menjawab, saya kan tidak mengatakan mau nyapres. Ya kalau bicaranya pada tingkat ranting partai, ya silakan. Tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya ke mana," jelasnya.
PDI-P perlu hati-hati
Menanggapi pernyataan Golkar yang membuka pintu bagi Ganjar, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai, PDI-P perlu berhati-hati dalam memperlakukan Ganjar tidak dibajak oleh partai lain.
Adi mengatakan, Ganjar dapat pesaing berat bagi calon presiden yang diusung oleh PDI-P jika Ganjar diusung oleh partai politik lain.
Baca Juga: Kata Jokowi, pelajar yang sudah divaksin Covid-19 bisa belajar tatap muka terbatas
"Perlu dipagari, Ganjar ini kalau diusung partai lain bisa jadi ancaman bagi calon PDI-P. PDI-P mesti hati-hati memberi perlakuan ke Ganjar jangan sampai dibajak partai lain," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/11/2021).
Adi berpandangan, PDI-P perlu "memagari" dengan cara membiarkan Ganjar untuk berakselerasi terkait pencapresan. Apalagi, keputusan mengenai sosok yang akan diusung PDI-P pun berada di tangan Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum partai.
Ia pun menganggap wajar apabila Ganjar dilirik partai lain, termasuk Partai Golkar yang sudah terang-terangan membuka pintu untuk mencalonkan Ganjar jika tidak diusung PDI-P.
"Ganjar ini barang bagus. Sangat seksi untuk pencapresan 2024. Jadi trending dan idola banyak orang, elektabilitasnya naik terus, wajar kalau dilirik banyak partai lain. Golkar sepertinya ingin menggoda Ganjar," ujar dia.
Terlebih, kata Adi, Ganjar selama ini kerap disindir secara terbuka untuk angkat koper dari PDI-P sehingga wajar apabila Golkar tidak mau ketinggalan kehilangan kesempatan.
"Kalau tak dapat karpet merah ada karpet kuning yang terbentang luas. Tentu ini godaan menggiurkan," ujar Adi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Golkar Lirik Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024...",
Penulis : Rakhmat Nur Hakim
Editor : Rakhmat Nur Hakim
Selanjutnya: Curi start deklarasi capres oleh relawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News