Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) dari Bank Indonesia menggambarkan tekanan kenaikan harga jual pada triwulan I-2020 menurun dengan nilai SBT sebesar 12,63%, lebih rendah dibandingkan 14,88% pada periode sebelumnya.
Berdasarkan sektor ekonomi, penurunan tekanan rata-rata harga jual khususnya terjadi pada sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan (SBT 2,11% yang menurun dari 3,22% pada triwulan sebelumnya).
Baca Juga: BI: Kondisi kegiatan usaha merosot tajam di kuartal I-2020
Hal ini juga seiring dengan telah dimulainya panen tanaman bahan makanan, dan Pengangkutan dan Komunikasi (SBT 0,59% yang menurun dari 1,03% pada triwulan sebelumnya) seiring dengan telah berlalunya HBKN Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, survei BI juga menunjukan penurunan harga minyak dunia juga berdampak pada penurunan pada sektor Pertambangan dan Penggalian (SBT -0,18 pada triwulan I 2020 menurun dibandingkan 1,53% pada triwulan IV 2019).
Sementara itu pada triwulan II-2020 tekanan harga jual diprakirakan meningkat dengan SBT sebesar 13,16% dibandingkan 12,63% pada triwulan sebelumnya.
“Peningkatan harga jual seiring dengan masuknya bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri, serta dampak Covid-19 yang dikhawatirkan dapat mengganggu pasokan bahan baku maupun barang jadi,” tulis BI dalam keterangan resminya, Senin (13/4).
Baca Juga: Survei BI: Penggunaan tenaga kerja menurun di beberapa sektor pada triwulan I
Adapun hasil survei juga menunjukkan responden memprakirakan rata-rata inflasi pada tahun 2020 sebesar 3,67% (yoy), atau masih berada dalam rentang sasaran inflasi 2020 sebesar 3,0%±1%.
Berdasarkan sektor ekonomi, prakiraan tingkat inflasi paling tinggi ditunjukkan oleh responden di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan (rata-rata sebesar 4,42%). Sementara prakiraan inflasi paling rendah ditunjukkan oleh responden di sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan yaitu secara rata-rata sebesar 3,36%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News