kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI sebut banyak produk impor masuk lewat e-commerce, begini respons Tokopedia


Minggu, 20 Oktober 2019 / 19:59 WIB
BI sebut banyak produk impor masuk lewat e-commerce, begini respons Tokopedia
ILUSTRASI. andy.dwijayanto@kontan.co.id-Andy Dwijayanto / KONTAN. Kantor Tokopedia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memandang bahwa tantangan terbesar untuk Indonesia saat ini salah satunya adalah membanjirnya produk luar negeri yang masuk melalui e-commerce.

BI mencatat bahwa ada lima e-commerce besar yang sudah terhubung dengan BI dan sudah mewakili 80% transaksi di Indonesia, yaitu Lazada, Shopee, Bukalapak, dan Traveloka.

Baca Juga: Ingin jadi pemain digital payment nomor wahid, GoPay gencar lakukan kolaborasi

Dalam e-commerce tersebut kira-kira hanya 6% - 7% transaksi produk lokal. Sisanya, adalah produk impor, terutama dari China. Lalu, bagaimana dengan tanggapan e-commerce sendiri terkait hal itu?

Tokopedia, sebagai salah satu e-commerce besar di Indonesia, mengklaim bahwa platformnya tidak menjual barang dari luar negeri.

"Hal ini disebabkan oleh model bisnis Tokopedia adalah marketplace domestik. Oleh karena itu, tidak mungkin ada transaksi impor di e-commerce kami. Karena barang pun sudah ada di Indonesia," ujar Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak kepada Kontan.co.id, Jumat (18/10).

Nuraini menambahkan, marketplace ini ada dua macam, yaitu marketplace lintas negara dan juga marketplace domestik. Marketplace lintas negara memfasilitasi antara negara sehingga memungkinkan adanya impor dalam platform, sedangkan marketplace domestik tidak memfasilitasi transaksi antarnegara.

Baca Juga: Perbanas: Perbankan tak bisa lagi mengandalkan kredit korporasi


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×