Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Laju inflasi mulai mereda memasuki masa panen. Bank Indonesia (BI) memproyeksi inflasi bulan ini lebih rendah dari Februari 2017 yang dicatatkan Bank Pusat Statistik (BPS) sebesar 0,23%.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, hasil survei harga mingguan yang dilakukan BI hingga pekan kedua Maret memproyeksikan, inflasi bulan ini diperkirakan sebesar 0,18%. Menurut Agus, angka itu lebih rendah dibandingkan dengan survei pada pekan pertama. Sayangnya ia tak menyebut angka inflasi pada pekan pertama tersebut.
"Jadi upaya kami menjaga inflasi masih baik. Ini membuat kami optimistis stabilitas ekonomi Indonesia terjaga. Kondisi ini masih baik," kata Agus, Jumat (10/3).
Kepala Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness (SIGC) Eric Sugandi mengatakan, inflasi bulan ini berpotensi lebih rendah dari bulan sebelumnya. Eric mengatakan, inflasi tersebut didorong oleh kenaikan tarif listrik 900 volt ampere (VA) yang merupakan kenaikan tahap kedua setelah kenaikan Januari lalu karena pencabutan subsidi.
Meski ada tekanan, di sisi lain ada beberapa daerah yang memasuki musim panen di bulan ini. Hal tersebut mendorong penurunan harga pangan, khususnya beras.
"Saya masih belum finalisasi angkanya, tetapi (proyeksi inflasi Maret) sementara sekitar 0,1%," kata Eric kepada KONTAN, Minggu (12/3).
Eric juga melihat, masih adanya potensi inflasi lebih dari 0,1%. Akan tetapi ia optimistis inflasi bulan ini tak akan melebihi angka 0,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News