kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI prediksi deflasi pada September 2017


Senin, 02 Oktober 2017 / 06:20 WIB
BI prediksi deflasi pada September 2017


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan terjadi deflasi pada September 2017, sebesar 0,01%. Penurunan harga barang dan jasa secara umum terjadi seiring dengan penurunan harga bahan-bahan makanan.

Proyeksi deflasi itu muncul berdasarkan survei harga mingguan oleh BI hingga pekan keempat September. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, perkiraan deflasi September sejalan dengan harga-harga yang masih terkoreksi turun. "Misalnya, daging ayam, telur ayam, bawang putih, bawang merah itu semua ada deflasi," kata Agus, Jumat (29/9) lalu.

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus 2017 menunjukkan deflasi 0,07%. Sedang untuk IHK September 2017, BPS akan mengumumkannya pada Senin (2/10).

Berdasarkan pantauan Kementerian Perdagangan, harga rata-rata daging ayam broiler secara nasional per 28 September 2017 adalah Rp 30.464 per kilogram (kg), turun 5,03% dari akhir Agustus 2017. Pada periode yang sama harga rata-rata cabai merah biasa anjlok 13,9% ke Rp 27.434 per kg. Harga bawang merah turun 8,77% ke Rp 25.738 per kg, dan cabai merah keriting susut 5,4% menjadi Rp Rp 29.207 per kg.

Namun BI juga melihat inflasi kelompok pengeluaran, seperti biaya pendidikan, rumah atau sewa rumah. Inflasi biaya pendidikan lantaran pada September masih terjadi pengeluaran anak sekolah, terutama di perguruan tinggi.

Dengan perkembangan itu, inflasi tahunan September diperkirakan 3,5% hingga 3,6%. "Ini konsisten dengan target kami. Kan 2015 inflasi 3,3%, 2016 3,02%. Kalau sekarang di 3,6%, ini bisa dijaga sampai akhir tahun sesuai target," tambah Agus.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara memperkirakan sebaliknya. Dia memprediksi September terjadi inflasi 0,03%, sehingga inflasi tahunan September dia perkirakan mencapai 3,62% YoY. "Inflasi lebih disebabkan kenaikan harga bahan baku barang industri akibat pelemahan nilai tukar rupiah," kata Bhima kepada KONTAN, Minggu (1/10). Sebab, bahan baku mayoritas industri dalam negeri diperoleh dari impor.

Ekonom Standard Chartered Aldian Taloputra juga memproyeksikan inflasi 0,01% (September) dan 3,7% (tahunan). Aldian memperkirakan inflasi inti September secara tahunan sama dengan Agustus (2,98%).

Dengan perkiraan terbaru inflasi yang mini di September 2017, kemungkinan BI akan tetap mempertahankan langkah pelonggaran kebijakan moneter berupa penurunan suku bunga acuan 0,25% menjadi 4,25% pada beberapa waktu lalu, hingga bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×