CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.945   -50,00   -0,31%
  • IDX 7.129   -85,71   -1,19%
  • KOMPAS100 1.091   -11,54   -1,05%
  • LQ45 870   -6,00   -0,69%
  • ISSI 215   -3,57   -1,64%
  • IDX30 446   -2,19   -0,49%
  • IDXHIDIV20 538   -1,08   -0,20%
  • IDX80 125   -1,34   -1,06%
  • IDXV30 135   -0,47   -0,34%
  • IDXQ30 149   -0,62   -0,42%

BI prediksi akan terjadi inflasi 0,04% pada bulan Oktober 2020


Jumat, 16 Oktober 2020 / 17:18 WIB
BI prediksi akan terjadi inflasi 0,04% pada bulan Oktober 2020
ILUSTRASI. Bank Indonesia's logo is seen at Bank Indonesia headquarters in Jakarta, Indonesia, September 2, 2020. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi kalau akan terjadi peningkatan harga (inflasi) pada bulan Oktober 2020. Menurut survei pemantauan harga pada minggu III-2020, inflasi akan sebesar 0,04% mont to month (mom).

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Oktober 2020 secara tahun kalender sebesar 0,93% ytd, dan secara tahunan sebesar 1,41% yoy,” kata DIrektur Eksekutif Informasi, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, Jumat (16/10).

Onny menjabarkan, penyumbang utama inflasi pada periode laporan berasal dari peningkatan harga komoditas cabai merah sebesar 0,08% mom, bawang merah sebesar 0,02% mom.

Minyak goreng yang naik 0,01% mom, serta daging ayam ras yang diperkirakan naik 0,01% mom.

Baca Juga: BI rate bertahan di level 4%, bankir sebut bunga kredit bisa terus turun

Sementara itu, ada komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi) sehingga menahan laju inflasi, seperti komoditas telur ayam ras yang turun 0,05% mom, serta beras dan emas perhiasan yang masing-masing turun 0,01% mom.

BI mengaku akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya ke perekonomian Indonesia.

Selain itu, BI juga akan memperkokoh koordinasi dan kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untu menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Selanjutnya: Penerbitan surat utang korporasi di tahun ini berpotensi tembus Rp 100 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×