Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kembali melemah. Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), kurs rupiah hari ini berada di level Rp 13.965 per dollar AS. Level ini menjadi level terdalam pelemahan rupiah sejak akhir 2015 lalu. Pada 18 Desember 2015, rupiah juga sempat melemah hingga ke level Rp 14.032 per dollar AS.
Di pasar spot, rupiah kembali menyentuh Rp 13.975 per dollar AS pada siang ini. Ini adalah level terendah yang sama dengan akhir April lalu. Level ini pun merupakan level terlemah rupiah sejak 2015.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, volatilitas rupiah yang terjadi tersebut disebabkan oleh kondisi eksternal. Sebagaimana diketahui, pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) baru saja diselenggarakan. Pertemuan tersebut memutuskan untuk menahan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) di level 1,5%-1,75%.
"Ekonomi Amerika kita mengikuti kondisinya membaik, employment membaik, jadi semua pasar bereaksi dan itu pengaruh kepada dunia termasuk rupiah," kata Agus di Gedung BI, Kamis (3/5).
Agus memastikan, BI hadir di pasar jika ada tekanan. Ia juga memastikan bahwa pihaknya akan terus mengawasi perkembangan rupiah dan akan membahasnya dalam pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini yang akan diselenggarakan 16-17 Mei nanti.
"Kami di BI akan jaga supaya volatilitasnya tetap dalam batas yang wajar dan BI ingin jamin bahwa likuiditas valas maupun rupiah ada dan kalau ada sedikit volatilitas itu mencerminkan komitmen BI menerapkan flexsible exchange rate," tambahnya.
Menurut Agus, hadirnya BI di pasar bisa dalam bentuk lelang swap atau masuk melalui term repo. Selain itu, BI juga bisa melakukan dual intervention dengan melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) atau memberikan likuiditas rupiah, atau bisa juga menarik likuiditas rupiah yang berlebih di market.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News