CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   0,00   0,00%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

BI Pastikan Upaya Intervensi untuk Jaga Rupiah di Tengah Penguatan Dolar AS


Selasa, 16 April 2024 / 13:15 WIB
BI Pastikan Upaya Intervensi untuk Jaga Rupiah di Tengah Penguatan Dolar AS
ILUSTRASI. BI akan terus melakukan intervensi demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). FOTO ANTARA/Muhammad Adimaja/tom.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan BI akan terus melakukan intervensi demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Perry menyebut BI melakukan intervensi melalui pasar spot dan dan non-deliverable forward domestik. BI juga terus berkoordinasi dengan pemerintah menjaga stabilitas moneter dan fiskal.

"Kami pastikan kami berada di pasar untuk melakukan langkah langkah stabilisasi," ujar Perry ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/4).

Baca Juga: Rupiah Anjlok ke Level Terendah dalam Empat Tahun, BI Lakukan Intervensi

Seperti diketahui, pada Selasa (16/4), rupiah spot melemah 2,27% ke level Rp 16.200 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini menjadi level paling lemah bagi rupiah sejak awal April 2020.

Selain itu, ini juga membuat rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan indeks dollar salah satu penyebabnya adalah menguatnya data ekonomi di Amerika Serikat. Misalnya, penjualan ritel di AS yang naik 0,7% dari bulan lalu.

Di sisi lain inflasi yang cukup tinggi ini, menurut Ibrahim, membuat bank sentral AS masih ragu apakah akan menurunkan suku bunga atau masih mempertahankan suku bunga.

"Bisa saja akan menaikkan suku bunga karena eskalasi, tensi politik yang cukup tinggi di timur tengah," ujar Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×