Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada tahun 2021.
Gubernur BI Perry Wajriyo menyebut, perkiraan CAD pada tahun ini ada di kisaran 0% hingga 0,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau lebih rendah dari perkiraan semula yang sebesar 0,6% hingga 1,4% dari PDB.
Perry bilang, CAD yang lebih rendah ini didorong oleh kondisi perekonomian Indonesia yang membaik pada tahun ini.
“Rendahnya CAD ini juga menunjukkan seberapa besar suplai penawaran dan permintaan devisa di nilai tukar,” ujar Perry, Rabu (27/10) dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Baca Juga: Sejumlah ekonom prediksi neraca transaksi berjalan kuartal III surplus
Penurunan CAD di sepanjang tahun ini tak lepas dari perkiraan adanya surplus pada neraca transaksi berjalan pada kuartal III-2021, didorong oleh surplus neraca perdagangan yang jumbo, yaitu sebesar US$ 13,2 miliar, atau tertinggi sejak kuartal IV-2009.
Kinerja tersebut didukung oleh peningkatan ekspor komoditas utama, seperti Crude Palm Oil (CPO), batubara, kimia organik, serta bijih logam.
Kabar baiknya, surplus neraca transaksi berjalan ini juga diikuti dengan perbaikan perekonomian nasional yang telrihat dari peningkatan impor, terutama bahan baku.
Ke depan, Perry juga optimistis CAD akan lebih rendah pada tahun 2022. Rendahnya CAD ini juga akan diikuti dengan tekanan fundamental yang jauh lebih rendah.
Selanjutnya: Ekonom Bank Permata perkirakan neraca transaksi berjalan kuartal III 2021 surplus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
