Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kewajiban penggunaan mata uang rupiah resmi berlaku sejak 1 Juli 2015. Bank Indonesia (BI) mengharapkan penggunaan rupiah dalam negeri dapat terlaksana.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan para pengusaha atau pihak yang terkait diharapkan untuk dapat betul-betul mematuhi pengunaan rupiah dalam transaksi. "Saya harapkan benar-benar semua pihak di Indonesia berkomitmen untuk menjalankan transaksi pembayaran dalam rupiah," ujarnya, Jumat (3/7).
Sebagai informasi, Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/3/PBI/2015 tentang transaksi rupiah bertujuan untuk menegakkan penggunaan rupiah serta mendukung stabilitas ekonomi makro. Kewajiban penggunaan rupiah ini memberikan pengecualian dalam beberapa transaksi.
Pertama, untuk transaksi-transaksi dalam pelaksanaan APBN. Kedua, perdagangan internasional. Ketiga, pembiayaan internasional yang dilakukan oleh para pihak yang salah satunya berkedudukan di luar negeri.
Keempat, kegiatan usaha bank dalam valuta asing yang dilakukan sesuai Undang-Undang yang mengatur mengenai perbankan dan perbankan syariah. Kelima, transaksi surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah dalam valuta asing di pasar perdana dan pasar sekunder yang sudah diatur dengan undang-undang. Keenam, transaksi lainnya dalam valuta asing yang dilakukan berdasarkan undang-undang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News