Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan atawa current account di kuartal III akan mengempis. Melemahnya rupiah sejak awal Juni menyebabkan defisit transaksi menjadi kian lebar.
Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI mengungkapkan, defisit kuartal III turun menjadi US$ 6 miliar dari defisit kuartal II yang mencapai US$ 8 miliar atau 3,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini berarti ada penurunan sekitar US$ 2 miliar.
Perry menjelaskan, secara musiman di kuartal III impor memang menurun. Ini berbeda dengan kuartal II di mana di periode ini impor meninggi.
Angka impor tertinggi tercatat untuk komponen bahan bakar minyak (BBM) yang berpengaruh terhadap defisit transaksi berjalan.
Ada harapan, kenaikan BBM bersubsidi pada 22 Juni lalu bisa mengurangi impor BBM lebih rendah. "Di 2013 ini kalau tidak hati-hati, impor BBM bisa sampai US$ 37 miliar. Ini yang mesti diwaspadai," terang Agus Martowardojo di Jakarta, Selasa (30/7).
Lebih lanjut, Agus menerangkan, secara umum tahun ini, defisit transaksi berjalan masih akan terjadi. Namun jumlahnya tidak melebihi 3% dari PDB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News