Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
Disinggung apakah BI akan mengubah besaran instrumen bunga acuan BI Rate maupun instrumen terbaru 7-Day (Reverse) Repo Rate, Pribadi mengatakan hal itu akan disesuaikan dengan kondisi perekonomian terakhir menjelang Rapat Dewan Gubernur bulanan.
Hingga saat ini, besaran BI Rate di 6,75 persen dan 7-Day (Reverse) Repo Rate di 5,5 persen, cukup untuk mengantisipasi tekanan dari ekonomi global.
"BI sudah menurunkan 'BI Rate' jauh-jauh hari, pelonggaran sudah dilakukan. BI sudah antisipasi karena Fed Fund Rate naik itu sebuah keniscayaan," ujarnya.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai ekspetasi pasar sangat kuat bahwa bunga The Fed akan naik pada Juni atau Juli 2016.
Namun, dia menilai, membaiknya fundamental ekonomi domestik akan mampu menahan tekanan eksternal dan membendung pelemahan nilai tukar rupiah. Potensi dana keluar memang masih ada, namun besarannya tidak akan sebesar pada Desember 2015.
"Trader dan investor memang melakukan aksi jual, tp itu lebih karena strategi. Aliran dana masih solid. Rupiah diharapkan tidak terpengaruh signifikan, dal tahun ini diharapkan lebih stabil dari tahun lalu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News