Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan setiap provinsi di Indonesia harus memiliki sumber pertumbuhan ekonomi masing-masing agar daerah tidak selamanya bergantung dengan harga komoditas. Pasalnya, saat ini harga komoditas sudah selama lima tahun turun dan memburuk.
Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, selama ini, pertumbuhan ekonomi daerah sangat bergantung kepada harga komoditas, "Kalau harga komoditas global turun, maka kita akan ikut jelek. Karena itu kita harus diversifikasi," kata Agus dalam acara Sarasehan di Gedung BI, Jakarta, Rabu (26/7).
Agus menyebutkan, ketergantungan SDA di Riau dan Jambi berada di atas 57%. Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur juga masih tergantung 72% dengan SDA.
Menurutnya, ekonomi daerah seharusnya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, masih ada beberapa provinsi yang diversifikasinya sedikit. “Sekarang bagaimana setiap provinsi punya sumber pertumbuhan ekonomi yang beragam. Tidak karena commodity prices bagus, kita bagus, tetapi kalau jelek, kita jelek,” ujarnya.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution juga meminta para kepala daerah aktif membangun infrastruktur penunjang di daerahnya masing-masing. Hal ini agar pertumbuhan ekonomi bisa didorong di daerah.
Selain itu, dalam hal pertumbuhan ekonomi di daerah, Darmin juga menyatakan bahwa kepala daerah perlu mengentaskan kemiskinan dengan fokus pada kestabilan harga pangan yang menjadi salah satu faktor penyumbang kemiskinan di Indonesia.
"Kalau mau mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mendorong penurunan kemiskinan, pangannya harus benar-benar ditata dengan baik," ujar Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
