Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang luar negeri (ULN) swasta tampak menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi ULN swasta sebesar US$ 205,9 miliar pada kuartal IV 2021, atau menurun dari US$ 209,3 miliar pada kuartal III 2021.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengungkapkan, secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 0,9% yoy, setelah tumbuh 0,6% yoy dari kuartal sebelumnya sejalan dengan pembayaran neto pinjaman dan utang lainnya selama periode kuartal IV 2021.
“Perkembangan tersebut disebabkan oleh semakin dalamnya kontraksi ULN lembaga keuangan (financial corporations) menjadi 4,2% yoy, dari kontraksi triwulan sebelumnya 2,7% yoy,” tutur Erwin dalam keterangan resminya, Selasa (15/2).
Baca Juga: Rasio Utang Terhadap PDB Turun Jadi 35% di Kuartal IV-2021, BI: Tetap Terkendali
Selain itu, perkembangan tersebut juga disebabkan oleh kontraksi ULN korporasi bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) menjadi sekitar 0,01%, setelah tumbuh 1,5% yoy pada kuartal III 2021.
Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor industri pengolahan, serta sektor pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 76,7% dari total ULN swasta.
“ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,4% terhadap total ULN swasta,” imbuh Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News