kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI butuh peran masyarakat untuk turut jaga kepercayaan pasar terhadap rupiah


Kamis, 03 Mei 2018 / 15:27 WIB
BI butuh peran masyarakat untuk turut jaga kepercayaan pasar terhadap rupiah
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo (kanan) saat laporan perekonomian di Makassar


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - MAKASSAR. Bank Indonesia terus lakukan intervensi di pasar keuangan untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Di tengah usaha menahan nilai tukar rupiah agar tidak jatuh semakin dalam, BI mengharapkan kerjasama dari berbagai pihak untuk bisa meningkatkan kepercayaan pelaku pasar.

Mengutip Bloomberg, di pasar spot, Kamis (3/5) rupiah tercatat melemah 0,19% menjadi Rp 13.974 per dollar AS per pukul 2:40 WITA. Sementara sepanjang April 2018 rupiah terdepresiasi sebesar 0,9%.

Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia mengatakan Bank Indonesia telah melakukan langkah stabilisasi baik di pasar valas maupun pasar obligasi untuk meminimalkan depresiasi yang terlalu cepat dan berlebihan.

Sebelum BI menaikkan suku bunga acuannya dalam upaya menjaga kestabilan rupiah, Dody berharap masyarakat juga turut menjaga kepercayaan pada rupiah. "Yang penting bagi BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, BI siap jaga likuiditas valas sesuai dengan kebutuhan, tetapi BI tidak bisa bergerak sendiri," kata Dody dalam paparan di acara Laporan Perekonomian Indonesia 2017 di Makassar.

Dody menyampaikan kepada para stakeholder BI di Makassar, terutama para pengusaha yang melakukan ekspor atau para penghasil valas untuk bisa melakukan aksi jual valasnya di level rupiah saat ini. 
Sebaliknya, bagi stakeholder BI yang memiliki kewajiban untuk melakukan impor atau membayar kewajiban utang luar negeri bisa lakukan pembelian dollar AS sesuai kebutuhannya. "Hal ini bisa bantu menetralkan dan menjaga confidence di tengah BI akan tetap masuk di pasar keuangan secara hati-hati," kata Dody.

BI berharap kepercayaan pada rupiah bisa terjaga karena BI juga berkomitmen selalu ada di pasar untuk jaga stabilitas keuangan. BI juga ingin meyakinkan bahwa cadangan devisa cukup untuk menjaga ekonomi ditengah tekanan eksternal yang melanda saat ini.

Sekadar informasi, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2018 mencapai US$ 126,6 miliar. Jumlah tersebut masih cukup tinggi meski lebih rendah dibandingkan dengan posisi Februari 2018 yang sebesar US$ 128,6 miliar. Penurunan cadagangan devisa tersebut karena penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri dan stabiliasi nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,9 bulan impor atau 7,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupuan internasional sekitar tiga bulan impor.

"BI memandang cadangan devisa tetap memadai seiring dengan terjaganya keyakinan terhadap prospek perekonomian domestik yang membaik dan kinerja ekspor yang tetap positif," kata Dody. 

Satu hal yang perlu terus dilakukan untuk menjaga kepercayaan pasar pada rupiah adalah komunikasi. Menurut Dody kurangnya kepercayaan bisa diatasi dengan seringnya komunikasi. "Yang penting juga adalah komuniakasi harus banyak menjelaskan ke depan risiko seperti apa, mitigasinya apa, untuk jaga kepercayaan," kata Dody.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×