kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

BI berharap shutdown AS tidak berkepanjangan


Kamis, 03 Oktober 2013 / 17:56 WIB
BI berharap shutdown AS tidak berkepanjangan
ILUSTRASI. Promo Geprek Bensu Weekend Super Hemat Berlaku Selama 27-29 Mei 2022 (dok/Geprek Bensu)


Reporter: Dea Chadiza Syafina |

JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo berharap, penutupan roda pemerintahan federal Amerika Serikat (AS) atau shutdown, hanya berlangsung sementara saja. Sebab, jika berlangsung berlarut-larut, maka akan berdampak pada ekonomi dunia. 

Menurut Agus, dampak yang paling terasa bagi Indonesia adalah di jalur perdagangan dan investasi. Oleh karena itu BI mengharapkan AS dapat menyelesaikan masalah tersebut lebih cepat. Apalagi, AS merupakan negara besar yang diyakini mampu menyelesaikan persoalan internal dengan baik.

"Dampak shutdown pertama akan dirasakan Jepang dan China sebagai negara dengan eksposur yang besar. Setelah itu baru dirasakan Indonesia. Penyelesaian yang diharapkan tidak hanya kesepakatan anggaran, tetapi juga terkait dengan healing pinjaman. Karena ini merupakan satu kesatuan," kata Agus di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (3/10).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Destri Damayanti mengungkapkan, sisi positif shutdown AS ini adalah perlambatan perbaikan ekonomi negara adidaya itu, yang berujung pada penundaan kembali tapering oleh bank sentral The Federal Reserve. Namun, di sisi lain, shutdown pemerintahan AS ini dalam jangka pendek memberikan sentimen negatif terhadap pasar.

"Tapi kami juga tidak ingin likuiditas yang mengalir hanya bersifat sementara. Di sini, pemerintah harus waspada dengan ekonomi eksternal tapi juga harus fokus pada internal," ujar Destri.

Perbaikan yang harus segera dilakukan adalah mengurangi defisit neraca berjalan, pendalaman pasar dan memperhatikan pasar domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×