kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI berharap shutdown AS tidak berkepanjangan


Kamis, 03 Oktober 2013 / 17:56 WIB
BI berharap shutdown AS tidak berkepanjangan
ILUSTRASI. Promo Geprek Bensu Weekend Super Hemat Berlaku Selama 27-29 Mei 2022 (dok/Geprek Bensu)


Reporter: Dea Chadiza Syafina |

JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo berharap, penutupan roda pemerintahan federal Amerika Serikat (AS) atau shutdown, hanya berlangsung sementara saja. Sebab, jika berlangsung berlarut-larut, maka akan berdampak pada ekonomi dunia. 

Menurut Agus, dampak yang paling terasa bagi Indonesia adalah di jalur perdagangan dan investasi. Oleh karena itu BI mengharapkan AS dapat menyelesaikan masalah tersebut lebih cepat. Apalagi, AS merupakan negara besar yang diyakini mampu menyelesaikan persoalan internal dengan baik.

"Dampak shutdown pertama akan dirasakan Jepang dan China sebagai negara dengan eksposur yang besar. Setelah itu baru dirasakan Indonesia. Penyelesaian yang diharapkan tidak hanya kesepakatan anggaran, tetapi juga terkait dengan healing pinjaman. Karena ini merupakan satu kesatuan," kata Agus di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (3/10).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Destri Damayanti mengungkapkan, sisi positif shutdown AS ini adalah perlambatan perbaikan ekonomi negara adidaya itu, yang berujung pada penundaan kembali tapering oleh bank sentral The Federal Reserve. Namun, di sisi lain, shutdown pemerintahan AS ini dalam jangka pendek memberikan sentimen negatif terhadap pasar.

"Tapi kami juga tidak ingin likuiditas yang mengalir hanya bersifat sementara. Di sini, pemerintah harus waspada dengan ekonomi eksternal tapi juga harus fokus pada internal," ujar Destri.

Perbaikan yang harus segera dilakukan adalah mengurangi defisit neraca berjalan, pendalaman pasar dan memperhatikan pasar domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×