Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga beras yang melonjak menjadi salah satu penyebab laju deflasi Februari 2015 tertahan untuk jatuh lebih dalam lagi. Seperti diketahui, harga beras melonjak naik lantaran pasokan yang kurang dan distribusi yang terhambat.
Berdasarkan data BPS, harga beras pada Februari naik 2,88% dan memberikan andil 0,11%. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan kenaikan harga beras terjadi di 60 kota Indeks Harga Konsumen (IHK). "Kenaikan tertinggi di Palopo 11%," ujar Sasmito, Senin (2/3).
Penahan laju deflasi lainnya adalah tarif listrik. Tarif listrik mengalami kenaikan harga 1,5% dengan andil 0,05%. Ia menjelaskan, kenaikan tarif listrik ini sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 31 Tahun 2014, di mana mulai Januari 2015 perubahan tarif dasar listrik untuk golongan rumah tangga 1.300 watt ke atas mengikuti tarif mekanisme yang diberlakukan setiap bulan mengikuti perubahan kurs rupiah, harga minyak, dan inflasi bulanan.
Tarif angkutan udara juga mengalami kenaikan. Permintaan yang tinggi menjelang imlek menyebabkan harga tiket naik 7,2%. Sebanyak 21 kota IHK mengalami kenaikan dan Jakarta menjadi kota dengan kenaikan tertinggi sebesar 24%.
Komponen lainnya adalah sewa rumah dan emas. Menurut Sasmito, perawatan biaya rumah naik sehingga sewa rumah mengalami kenaikan 0,49%. Kenaikan tarif sewa rumah terjadi di 19 kota.
"Untuk emas, harga naik karena mengikuti pergerakan harga emas dunia," terang Sasmito. Sebanyak 75 kota IHK mengalami kenaikan harga sebesar 1,56%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News