kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Beras Hingga Rokok Penyumbang Terbesar Garis Kemiskinan Indonesia


Rabu, 14 September 2022 / 13:28 WIB
Beras Hingga Rokok Penyumbang Terbesar Garis Kemiskinan Indonesia
ILUSTRASI. Beras dan rokok ternyata menjadi kontributor terbesar garis kemiskinan Indonesia.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penduduk miskin sangat rentan terhadap kenaikan harga, khususnya harga kelompok makanan. Secara nasional kontribusi komponen makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 74,08% per Maret 2022. Sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan September 2021 yang sebesar 74,05%.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, beras merupakan komoditas dengan konstribusi terbesar terhadap garis kemiskinan. Adapun konstribusi beras terhadap garis kemiskinan per Maret 2022 telah mencapai 23,04% di desa dan 19,38% di kota.

Namun angka ini lebih rendah dibandingkan per September 2021. Saat itu, konstribusi beras terhadap garis kemiskinan sebesar 23,79% di desa dan 19,69% di kota.

"Yang mempengaruhi kemiskinan yang utama itu beras, berpengaruh 23,04% di desa dan 19,38% di kota," ujar Airlangga dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Pengendalian Inflasi, Rabu (14/9).

Baca Juga: Ikappi: Harga Pangan Cenderung Naik Mengikuti Kenaikan BBM

Kemudian disusul rokok kretek filter yang berkonstribusi terhadap garis kemiskinan sebesar 11,63% di desa dan 12,21% di kota. Begitu juga dengan telur ayam ras yang juga berpengaruh kepada kemiskinan, dimana berkonstrubusi sebesar 3,49% di desa dan 4,12% di kota.

Adapun komiditas lain yang turut mempengaruhi garis kemiskinan adalah gula pasir, daging ayam ras, mie instan, kopi bubuk dan kopi sachet, roti, kue basah, bawang merah dan juga tempe. Oleh karena itu, Airlangga berharap kabupaten/kota dapat menguasai semua data konstribusi komoditas terhadap garis kemiskinan sehingga ada upaya pengendalian yang bisa menekan angka kemiskinan.

Pengendalian inflasi juga sangat berkaitan erat dengan usaha penanggulangan kemiskinan, khususnya pengendalian inflasi bahan makanan karena porsi komsumsi bahan makanan masyarakat berpendapatan renda lebih besar dibandingkan porsi komoditas.

Airlangga juga melaporkan, per minggu ke 1 September 2022, ketahanan stok komoditas bawang putih, dagig ayam, dan daging sapi berada dalam level suplus di 34 provinsi. Untuk beras sendiri, stoknya aman di 29 provinsi dan 5 provinsi dalam posisi rawan, yaitu Riau, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Baca Juga: Jurus Pemerintah Jaga Ketahanan Pangan di Tengah Potensi Krisis Global

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×