Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi Beras Indonesia (Perpadi) buka suara terkait kelangkaan beras yang terjadi di ritel modern.
Wakil Ketua Perpadi Billy Haryanto mengatakan langkanya stok beras ini terjadi lantaran masifnya sejumlah calon legislatif (Caleg) yang berbelanja beras untuk kebutuhan kampanye.
"Itu betul di ritel langka, karena diserbu caleg yang kemasan 5 kilogram (kg)," jelas Billy dalam meninjau pasokan beras di Pasar Induk Cipinang (PIBC), Rabu (21/2).
Billy mengungkapkan bahwa para caleg sebetulnya sudah mulai memesan beras dari pasar induk beras cipinang sejak kampanye dimulai pada November 2023. Hanya adanya keterbatasan waktu, banyak produsen yang tidak dapat memenuhi kebutuhan Caleg.
Baca Juga: Bantah Masih Ada Kelangkaan, Bapanas Pastikan Pasokan Beras Tercukupi
Akibatnya, para caleg banyak yang beralih memborong beras kemasan 5kg ke ritel modern untuk keperluan bansos kampanye.
"Waktu itu kan belum dibatasi (beli di ritel) jadinya banyak yang beli di sana," jelas Billy.
Sebelumnya, Tim Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Assegaf menyatakan alasan kelangkaan beras di ritel lantaran para produsen lebih tertarik untuk memasok beras premium hasil olahannya ke pasar tradisional ketimbang di ritel. Hal itu lantaran harga yang dilepas ke pasar tradisional lebih tinggi jika dibandingkan dilepas ke ritel.
"Stok beras di gudang distribusi center dan outlet ritel modern minim namun di pasar tradisional mencukupi. Itu lantaran produsen beras cenderung memasok beras premium ke pasar tradisional dibandingkan ke ritel modern karena harga lebih kompetitif,” ujarnya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi pangan, Senin (26/2).
Assegaf memaparkan, berdasarkan hasil tinjauan Satgas Pangan, stok beras di ritel modern di beberapa wilayah masih minim yakni di wilayah Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Banten.
Di Jawa Tengah per tanggal 22 Februari, stok beras yang ada di gudang Bulog Jateng mencapai 91.127 ton sementara stok beras yang disimpan di gudang ritel modern hanya mencapai 760 ton.
Baca Juga: Bapanas Janjikan Harga Beras Turun Saat Ramadan Nanti
Kemudian di kawasan DKI Jakarta dan Banten stok penyimpanan beras di gudang Bulognya mencapai 20.701 ton dan stok yang disimpan di gudang ritel modern hanya mencapai 631 ton.
“Sehingga dengan demikian stok beras medium dan premium di wilayah DKI mencukupi di pasar tradisional namun kurangnya pasokan beras premium ke ritel modern,” jelas Assegaf.
“Sedangkan untuk daerah Banten, beras premium dan medium (SPHP) di ritel modern kosong dan untuk di pasar tradisional banyak dibanjiri beras medium dan beras premium minim,” sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News