kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45934,92   -28,81   -2.99%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belanja K/L Dipatok Rp 993,2 Triliun pada 2023, Ini 5 Instansi dengan Jatah Terbesar


Rabu, 14 September 2022 / 14:23 WIB
Belanja K/L Dipatok Rp 993,2 Triliun pada 2023, Ini 5 Instansi dengan Jatah Terbesar
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja Pembicaraan TK.1/ Pembahasan RUU tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN tahun 2021. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI telah menyepakati postur sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2023.

Adapun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, untuk belanja Kementerian/Lembaga (K/L) telah disepakati Rp 993,2 triliun alias masih sama dengan usulan dalam Rancangan APBN TA 2023 sebelumnya. Sebagai pembanding, anggaran belanja K/L tahun 2022 adalah sebesar Rp 1.032,5 triliun.

“Belanja Kementerian/Lembaga ini memang tidak ada perubahan yakni sebesar Rp 993,2 triliun,” tutur Sri Mulyani dalam Raker Banggar DPR RI: Penetapan Postur Sementara RUU APBN 2023 berdasarkan Hasil Panja Asumsi Dasar, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan, Rabu (14/9).

Melansir dari Buku II Nota Keuangan RAPBN 2023, Anggaran tersebut telah mempertimbangkan antara lain, pemenuhan anggaran bidang-bidang pembangunan yang bersifat prioritas seperti pendidikan, kesehatan, perlinsos, infrastruktur, dan ketahanan pangan), kebutuhan minimum pelayanan pemerintahan, termasuk kebijakan pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13.

Baca Juga: Pemerintah Usulkan Tambahan Belanja Negara Rp 19,4 Triliun pada 2023

Kemudian, Prioritas Nasional dan major project, pendanaan proyek multiyear, pentahapan Pemilu, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, modernisasi Alutsista, mitigasi perkembangan pandemi dengan ditemukannya varian baru, mitigasi risiko atas ketidakpastian perekonomian global, dan kelanjutan reformasi penganggaran dengan melaksanakan kebijakan konsolidasi dan pendisiplinan fiskal.

Adapun belanja K/L tersebut akan bersumber dari rupiah Murni, Rupiah Murni Pendamping (RMP), pagu penggunaan PNBP/BLU, Pinjaman dan Hibah Luar Negeri, Pinjaman Dalam Negeri (PDN), dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Lebih lanjut, jika dilihat dari porsi belanja instansi K/L, lima porsi belanja paling besar terdiri dari, belanja Kementerian Pertahanan Rp 133,4 triliun naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 131,9 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR)  Rp 122,3 triliun turun dari tahun lalu yang sebesar Rp 125,2 triliun.

Selanjutnya, belanja untuk Kepolisian Rp 108,4 triliun naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 107,8 triliun, Kementerian Kesehatan Rp 125,6 triliun naik dari belanja tahun lalu yang sebesar Rp 88,5 triliun, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Rp 77,9 triliun, turun dari belanja tahun lalu yang sebesar Rp 80,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×