CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Belanda janji akan jadikan isu sawit sebagai peluang


Senin, 07 Oktober 2019 / 18:49 WIB
Belanda janji akan jadikan isu sawit sebagai peluang
ILUSTRASI. Perdana Menteri Belanda Mark Rutte bertemu Presiden Jokowi


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BOGOR. Belanda berjanji akan menjadikan isu minyak kelapa sawit menjadi peluang untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia, khususnya dalam perdagangan.

Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte saat berkunjung ke Indonesia. Rutte bilang telah melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan Indonesia terkait masalah sawit.

"Kami berupaya untuk mengubah situasi kompleks ini menjadi peluang," ujar Rutte saat konferensi pers di Istana Bogor, Senin (7/10). 

Baca Juga: Presiden Jokowi sambut kehadiran PM Belanda di Istana Bogor

Rutte menjelaskan, telah membahas isu yang kompleks mengenai sawit dengan pemerintah Indonesia. Nantinya MoU akan akan fokus pada pengembangan kapasitas petani skala kecil.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Retno mengatakan, nantinya Indonesia bersama Belanda akan melakukan penguatan kapasitas bagi petani kecil sawit agar dapat memproduksi minyak sawit secara berkelanjutan.

"Concern yang disampaikan Presiden adalah tentunya mengenai masalah kelapa sawit," teramg Retno.

Hal itu masuk sebagai upaya penguatan perdagangan Indonesia dengan Belanda. Asal tahu saja, Retno bilang Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan Belanda.

Baca Juga: Defisit BPJS Kesehatan terus terjadi, ini saran mengatasinya

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemdag) pada periode Januari hingga Juli 2019 Indonesia surplus sebesar US$ 1,51 miliar. Angka tersebut dari total perdagangan sebesar US$ 2,41 miliar.

Namun, angka tersebut turun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Surplus Indonesia periode Januari - Juli tahun 2018 sebesar US$ 1,55 miliar dari total perdagangan US$ 3,03 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×