kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bappenas Targetkan Indeks Ekonomi Hijau RI Mencapai 90,65% Pada 2045


Selasa, 19 Desember 2023 / 19:50 WIB
Bappenas Targetkan Indeks Ekonomi Hijau RI Mencapai 90,65% Pada 2045
ILUSTRASI. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Senin (6/11) menyampaikan laporan terkini pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2023 mengalami perlambatan dari 5,17% pada kuartal II-2023 menjadi 4,94% pada kuartal III-2023. Foto: Youtube @BPSStatistics


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan indeks ekonomi hijau pada 2045 mencapai 90,65%, dengan pangsa Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi primer mencapai 70%.

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, untuk mencapai target tersebut berbagai arah kebijakan akan dilakukan.

“Penerapan ekonomi hijau ini perlu perubahan, dan harus didukung oleh ekosistem yang baik termasuk bagaimana kita terus menggalang kebersamaan menerapkan ekonomi hijau, utamanya sesuai dengan prioritas seperti di industri tekstil,” tutur Amalia dalam agenda dalam agenda ‘Nasib Transisi Ekonomi Hijau di Tahun Politik’, Selasa (19/12).

Baca Juga: Pemilu 2024 Bisa Digunakan Sebagai Katalis Mempercepat Transisi Ekonomi Hijau

Adapun isu-isu strategis yang akan diselesaikan untuk mencapai ekonomi hijau diantaranya, posisi transisi Indonesia yang masih tertinggal yaitu di posisi 154 dari 160 negara di dunia menurut Global Green Economy Index pada 2022.

Kemudian, masih terbatasnya pembiayaan dan akses terhadap dana di sektor utama seperti energi terbarukan dan transportasi berkelanjutan. Kurangnya pengembangan dan adopsi teknologi bersih.

Infrastruktur yang belum memadai, terutama di daerah pedesaan, serta kurangnya koordinasi lintas sektor yang dapat menghambat kemajuan dan efektivitas pelaksanaan.

Baca Juga: Transisi Ekonomi Hijau Bisa Dorong Pendapatan Masyarakat Hingga Rp 902,2 Triliun

Lebih lanjut, arah kebijakan untuk mencapai ekonomi hijau di 2045 salah satu diantaranya adalah dengan melakukan pengembangan teknologi sistem penyimpanan energi seperti baterai, pengembangan transportasi ramah lingkungan, penerapan ekonomi sirkular, dan pengelolaan hutan dan lahan pertanian serta produk turunannya secara lestari dan berkelanjutan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×