kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bappenas: Pembangunan infrastruktur tidak boleh berhenti


Senin, 12 Agustus 2019 / 20:19 WIB
Bappenas: Pembangunan infrastruktur tidak boleh berhenti


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan pembangunan infrastruktur Indonesia harus tetap berlanjut. Selain karena masih tertinggal dibanding negara lain, pembangunan infrastruktur juga memiliki daya dorong terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Berdasarkan kajian Bappenas, daya dorong belanja infrastruktur yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi sektor konstruksi ditunjukkan oleh angka elastisitas yang mencapai 0,55. Dibandingkan dengan angka elastisitas belanja K/L terhadap sektor lainnya, belanja infrastruktur menjadi yang tertinggi. 

Baca Juga: Bappenas: Anggaran belanja pendidikan 20% APBN belum berkualitas

“Pembangunan infrastruktur jangan hanya dilihat secara mikro, tapi juga secara makro. Misalnya dalam membangun jalan, kita lihat dampaknya apakah dengan adanya jalan itu kawasan industri di sekitar muncul? Apakah harga jual komoditas petani jadi lebih tinggi? Apakah inflasi lebih rendah karena harga barang lebih murah?” tutur Bambang, Senin (12/8). 

Meski telah masif melakukan belanja infrastruktur selama lima tahun terakhir, Bambang menegaskan, pembangunan harus terus berlanjut. Pasalnya, laju perkembangan infrastruktur Indonesia masih kalah cepat dibandingkan dengan negara-negara lain. Pertumbuhan belanja infrastruktur pun sejatinya masih kalah tinggi dengan negara tetangga. 

Baca Juga: Daya dorong belanja barang pemerintah paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi

Bappenas mencatat, rata-rata pertumbuhan belanja infrastruktur Indonesia per tahun hanya 8,6%. Angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan belanja infrastruktur negara seperti Thailand 10,3%, Vietnam 11,5%, atau Filipina 12,6%. 

Oleh karena itu, Bambang mengatakan, pembangunan infrastruktur akan tetap menjadi prioritas pemerintah dalam jangka menengah panjang. Dengan laju pertumbuhan belanja yang lebih rendah, Indonesia masih akan tertinggal dibandingkan negara lain dalam hal pembangunan infrastruktur. 

Baca Juga: Belanja pemerintah belum berdampak optimal pada pertumbuhan ekonomi

“Kita tidak akan bisa mengurangi pembangunan infrastruktur karena kita memang masih banyak ketertinggalan, terutama infrastruktur di daerah. Pembangunan infrastruktur krusial untuk jangka panjang, yang manfaatnya dirasakan generasi-generasi selanjutnya” pungkas Bambang. 

Adapun tahun ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 415 triliun untuk pembangunan infrastruktur. Alokasi tersebut naik dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp 410,4 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×