kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banpres dinilai dapat mendorong kelangsungan UMKM di tengah pandemi Covid-19


Selasa, 22 September 2020 / 21:14 WIB
Banpres dinilai dapat mendorong kelangsungan UMKM di tengah pandemi Covid-19
Direktur Usaha Mikro PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Supari


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 berdampak luas pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Karena itu, uluran tangan dari pemerintah sangat dibutuhkan. Termasuk Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk menambah modal pelaku UMKM.

Banpres ini juga dapat menaikkan level pelaku UMKM di mata perbankan. Dari sebelumnya unbankable (tidak mampu memenuhi syarat perbankan) menjadi bankable (layak dan mampu memenuhi syarat perbankan. Kondisi ini menjadi kesempatan bagi UMKM untuk mendapat pendanaan dari perbankan untuk mengembangkan usaha mereka.

Direktur Usaha Mikro PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Supari mengatakan, Banpres yang diberikan Presiden Joko Widodo terhadap 12 juta pelaku UMKM tersebut mendorong keberlangsungan usaha mereka di tengah pandemi Covid-19.

"Banpres ini membantu pelaku usaha mikro yang unbankable menjadi bankable," kata Supari dalam Dialog Interaktif FMB9 bertema "Mendorong Usaha Mikro Bertahan di Masa Pandemi" di Jakarta, Selasa (22/9/2020).

Baca Juga: Ada pinjaman modal bisa tanpa agunan dari BNI, ini syarat dan bunga KUR mikro BNI

Supari melanjutkan, sebagai bank BUMN, Bank BRI terus berupaya mendorong agar pelaku UMKM mudah mendapatkan tambahan modal kerja. Sebab dengan adanya Banpres, maka modal kerja pelaku usaha kecil ini bertambah sehingga usahanya kembali sehat.

Dengan demikian, usaha tersebut menjadi bankable di mata perbankan ketika mengajukan pinjaman.

“Jelas Banpres produktif itu tidak berhenti di situ, mereka diupayakan untuk menggunakan uang ini untuk tambahan modal kerja, nantinya yang sudah bisa mengakses banpres produktif bisa juga mengakses KUR super mikro itu merupakan suatu kesinambungan bunganya itu ditanggung oleh pemerintah,” terangnya.

Sejauh ini, bank pelat merah ini telah menyalurkan Banpres Produktif kepada hampir 2 juta pelaku usaha mikro. Penyaluran ini juga terbantu jaringan dan data yang ada di BRI, yang dikenal sebagai bank spesialis UMKM.

Baca Juga: Penanganan corona di 9 provinsi jadi prioritas, tak ada bansos tambahan

Karena itu, Bank BRI memiliki perang strategis dalam menyalurkan Banpres Produktif. Data-data pelaku UMKM yang dimiliki BRI juga kerap digunakan sejumlah dinas koperasi di kabupaten kota.

Staf Khusus Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil & Menengah (Kemenkop-UKM) Riza Damanik pada kesempatan yang sama mengatakan hingga 21 September 2020 sudah ada 5.909.647 usaha mikro atau sekitar 64,50% yang mendapat bantuan Rp 2,4 juta dari Pemerintah.

"Pemerintah memberikan bantuan kepada 12 juta usaha mikro, masing-masing usaha mikro mendapatkan Rp2,4 juta. Untuk tahap awal, pemerintah memberikan bantuan kepada 9.162.486 usaha mikro. Dari 9.162.486 usaha mikro ini, per 21 September 2020, 64,50 persen atau 5.909.647 usaha mikro sudah mendapatkan bantuan," kata Riza Damanik.

Ia menjelaskan, target penyaluran bantuan sebesar 100% untuk 9.162.486 usaha mikro diharapkan tercapai paling lambat pada 30 September 2020.

Selanjutnya: Bantuan subsidi upah direncanakan diperpanjang hingga tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×