Reporter: Herlina KD | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Lobi pemerintah ke pimpinan DPR tampaknya membuahkan hasil. Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBNP) 2013, Selasa (4/6) berlangsung lancar.
Badan Anggaran DPR menyetujui berbagai usulan pemerintah. Hanya asumsi pertumbuhan ekonomi yang disepakati 6,3% atau naik sedikit lebih tinggi dari usulan pemerintah, yakni sebesar 6,2%.
Menteri Keuangan Chatib Basri, menyiratkan rasa pesimistis target tersebut bisa tercapai. Pertimbangannya, tren perlambatan investasi bakal berlanjut di semester II. Walhasil, peran sektor investasi terhadap pertumbuhan ekonomi juga menyusut.
Berdasarkan catatan Chatib, empat bulan pertama tahun ini pertumbuhan impor barang modal minus lebih dari 15% ketimbang tahun lalu. "Kuartal II semakin turun, sehingga, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2013 hanya sekitar 6%," kata Chatib. Apalagi realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2013 hanya 6,02%.
Untuk asumsi makro lainnya, DPR tak terlalu mempermasalahkan. Seperti nilai tukar rupiah terhadap dollar AS disetujui turun dari Rp 9.300 ke Rp 9.600, serta harga minyak naik dari US$ 100 per barel ke US$ 108 per barel. Sedangkan inflasi 7,2%, belum disetujui oposisi, Fraksi PDIP, Gerindra, dan Hanura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News