Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sepakat untuk tidak memasukkan Bandar Udara Kediri sebagai proyek strategis nasional (PSN). Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pasca rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin (16/4).
Tidak ada alasan khusus mengapa bandara yang digawangi PT Gudang Garam Tbk (GGRM) itu gagal masuk dalam PSN. Namun yang pasti, Budi bilang, pemerintah sedang menyusun peraturan baru agar pembangunan Bandara Udara Kediri akan berjalan lancar.
Terutama untuk pembebasan lahannya. "Meski tidak masuk PSN, proyek tersebut masih akan tetap berjalan cuma nanti ada payung hukum baru yang akan memudahkan dalam pembebasan lahan layaknya PSN," jelas dia.
Pasalnya, meski bandara tersebut merupakan proyek swasta tapi nantinya proyek tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat. Sekadar tahu saja, selain Bandara Kediri ada usulan enam proyek lain dari Kemenhub yang gagal masuk PSN.
Keenam proyek tersebut diantaranya, pelabuhan Merak, pelabuhan Bakauheuni, pelabuhan Gilimanuk, Bandara Sukabumi, rel double track Sukabumi.
Sebelumnya Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut B. Panjaitan mengatakan, dirinya mengusulkan Bandara Udara Kediri diusulkan menjadi PSN. Karena memang pembangunan Bandara Kediri ini sudah beberapa kali menjadi agenda rapat Luhut.
Adapun dari hasil rapat-rapat tersebut didapat hasil pembangunan bandara akan dimulai pada tahun ini. Sehingga diharapkan di 2019 bandara tersebut sudah bisa soft opening. Lalu terkait dananya, dikabarkan PT Gudang Garam Tbk bersedia untuk berinvestasi senilai Rp 5 triliun.
Pun saat ini, progres pembangunan sudah dalam tahap penetapan lokasi dan pematangan desain. Rencananya, landasan pacu bandara ini akan dibangun sepanjang 3.000 meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News