kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahlil Optimistis Ekonomi Indonesia di Kuartal I Tumbuh 5%, Ini Pemicunya


Senin, 01 Mei 2023 / 13:02 WIB
Bahlil Optimistis Ekonomi Indonesia di Kuartal I Tumbuh 5%, Ini Pemicunya
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia Optimistis Ekonomi Indonesia di Kuartal I Tumbuh 5%, Ini Pemicunya.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2023 bisa mencapai 5%. Hal ini seiring dengan capaian realisasi investasi pada kuartal I-2023 yang mampu berada di Rp 328,9 triliun

“Melihat pertumbuhan investasi di kuartal I 2023 yang mencapai 16,5% (meningkat dari periode sama tahun lalu), saya optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai kisaran 5%,” tutur Bahlil dalam konferensi pers, Jumat (28/4).

Menurutnya, investasi menjadi komponen penting yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meski secara global perekonomian diprediksi melandai pada tahun ini, Ia optimistis dengan dorongan investasi, ekonomi RI mampu tumbuh sesuai harapan.

Baca Juga: AMRO: Inflasi Indonesia Kembali ke Kisaran Sasaran pada Kuartal IV-2023

Dia memang tidak memungkiri resesi ekonomi global yang diperkirakan terjadi tahun ini tidak bisa dihindari. Dia pun mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi ekonomi Indonesia pada 2023. 

Bahlil membeberkan, beberapa tantangan ekonomi yang akan terjadi pada tahun ini, di antaranya, tahun ini mulai memasuki tahun politik yang mana pada capres akan mulai berkampanye untuk menyampaikan visi dan misinya kepada masyarakat, untuk pemilihan umum (pemilu) di 2024 mendatang. Menurutnya, pemilu akan membuat dunia usaha wait and see.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Berpotensi Melambat Jadi 5,0%

Selain itu, Dia juga menilai kondisi global tidak dalam keadaan baik-baik saja, salah satunya karena kredit macet perbankan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan swiss yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kawasan AS dan Eropa.

“Belum lagi perang Rusia vs Ukraina yang kita tidak tahu kapan berakhir. Musim dingin kemarin kita lewati. Ada juga ketegangan China dan Taiwan. InsyaAllah Indonesia akan baik-baik saja,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×