kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Bahlil Klaim Nilai Investasi di Kawasan Industri Batang Mencapai Rp 14 Triliun


Jumat, 26 Juli 2024 / 20:46 WIB
Bahlil Klaim Nilai Investasi di Kawasan Industri Batang Mencapai Rp 14 Triliun
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi atau Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim nilai investasi yang masuk Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah telah mencapai Rp 14 triliun.

"Kawasan Industri Terpadu (KIT) BatangĀ  ini sekarang yang sudah masuk 18 perusahaan dan kita targetkan lapangan pekerjaan sampai dengan selesai kurang lebih 250.000 tenaga kerja. Sekarang dari 18 perusahaan ini sudah menciptakan lapangan pekerjaan sekitar 18.000 dengan total investasi Rp 14 triliun lebih," kata Bahlil dipantau dari Youtube Kementerian Investasi - BKPM, Jumat (26/7).

Awalnya, Bahlil menerangkan bahwa pemerintah memilih lahan di Brebes, Jawa Tengah sebagai kawasan industri. Namun, kala itu ada masalah lahan yang membuat proses reklamasi memakan waktu lama.

Baca Juga: Jokowi Teken Perpres 76, Bahlil Jadi Ketua Satgas Pemberian WIUPK Ormas Keagamaan

Untuk itu, pemerintah pun mencari alternatif lain, dan pada akhirnya terpilih kawasan di Batang sebagai kawasan industri.

"Alhamdulillah sekarang kita putuskan di sini dengan berbagai macam dinamika. Saya ingat juga kawasan industri ini yang tidak memiliki master plan di awal. Jadi jujur 450 hektar tahap pertama kita pakai intuisi," ucapnya.

Bahlil menerangkan pada September mendatang perusahaan asal Korea Selatan yakni LG akan membangun pabrik katoda sebagai ekosistem baterai kendaraan listrik.

"Jadi kalau untuk baterai cell LG itu, prekursor smelternya di Maluku Utara, katodanya di Batang. Kemudian battery cell ada di Karawang. Jadi jangan semua di Maluku, nanti pemerataanya tidak pas," terangnya.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Proyek Ekosistem Baterai & Kendaraan Listrik Senilai US$ 4,46 Miliar

Selain itu, Bahlil juga menerangkan pada kawasan ini bakal ada industri yang menggabungkan teknologi tinggi dengan industri padat karya UMKM seperti industri sepatu dan alas kaki.

Selanjutnya: Cegah Pengemplang Pajak, Sri Mulyani Bahas Global Taxation Agreement di Pertemuan G20

Menarik Dibaca: BMKG Deteksi Bibit Badai Siklon Tropis 95W, Cuaca Hujan Lebat di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×