kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bahlil Klaim Nilai Investasi di Kawasan Industri Batang Mencapai Rp 14 Triliun


Jumat, 26 Juli 2024 / 20:46 WIB
Bahlil Klaim Nilai Investasi di Kawasan Industri Batang Mencapai Rp 14 Triliun
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi atau Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengklaim nilai investasi yang masuk Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah telah mencapai Rp 14 triliun.

"Kawasan Industri Terpadu (KIT) BatangĀ  ini sekarang yang sudah masuk 18 perusahaan dan kita targetkan lapangan pekerjaan sampai dengan selesai kurang lebih 250.000 tenaga kerja. Sekarang dari 18 perusahaan ini sudah menciptakan lapangan pekerjaan sekitar 18.000 dengan total investasi Rp 14 triliun lebih," kata Bahlil dipantau dari Youtube Kementerian Investasi - BKPM, Jumat (26/7).

Awalnya, Bahlil menerangkan bahwa pemerintah memilih lahan di Brebes, Jawa Tengah sebagai kawasan industri. Namun, kala itu ada masalah lahan yang membuat proses reklamasi memakan waktu lama.

Baca Juga: Jokowi Teken Perpres 76, Bahlil Jadi Ketua Satgas Pemberian WIUPK Ormas Keagamaan

Untuk itu, pemerintah pun mencari alternatif lain, dan pada akhirnya terpilih kawasan di Batang sebagai kawasan industri.

"Alhamdulillah sekarang kita putuskan di sini dengan berbagai macam dinamika. Saya ingat juga kawasan industri ini yang tidak memiliki master plan di awal. Jadi jujur 450 hektar tahap pertama kita pakai intuisi," ucapnya.

Bahlil menerangkan pada September mendatang perusahaan asal Korea Selatan yakni LG akan membangun pabrik katoda sebagai ekosistem baterai kendaraan listrik.

"Jadi kalau untuk baterai cell LG itu, prekursor smelternya di Maluku Utara, katodanya di Batang. Kemudian battery cell ada di Karawang. Jadi jangan semua di Maluku, nanti pemerataanya tidak pas," terangnya.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Proyek Ekosistem Baterai & Kendaraan Listrik Senilai US$ 4,46 Miliar

Selain itu, Bahlil juga menerangkan pada kawasan ini bakal ada industri yang menggabungkan teknologi tinggi dengan industri padat karya UMKM seperti industri sepatu dan alas kaki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×